Gainer Sepekan: Prospek Saham WAPO, Bidang Usaha & Pemegang Saham
Tempias.com, JAKARTA – Saham Wahana Pronatural Tbk. (IDX: WAPO) ditutup pada harga Rp 260 pada perdagangan Jumat, 5 September 2021. Level harga saham WAPO ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa yang terjadi sepekan terakhir.
Sementara itu, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia, dalam perdagangan 1-5 November 2021, saham WAPO meloncat 220,99 persen.
WAPO merupakan perusahaan dengan bidang usaha makanan dan minuman. Perusahaan IPO pada 22 Juni 2001 dengan entitas PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. Laporan tahunan perusahaan mencatat WAPO memiliki pabrik di JL Narogong Km. 14 berupa pengolah permen.
Meski demikian, bisnis utama perusahaan adalah perdagangan hasil bumi dan kelautan yaitu biji kopi dan rumput laut kering. Juga usaha kembang gula dengan pabrik permennya.
lwan Setiawan, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan WAPO menyampaikan dalam risalah publik ekspose 2021 bahwa tahun ini perseroan mengharapkan peningkatan penjualan naik 30 persen hingga akhir tahun.
Hingga akhir tahun nanti perusahaan akan fokus bisnis meningkatkan penjualan biji kopi utamanya produk premium grade. Perusahaan menargetkan penjualan rumput laut naik 17 persen.
“Pandemi tidak begitu mempengaruhi secara langsung karena kami [perusahaan] trading. Dengan kondisi ini kami masih berusaha untuk meningkatkan margin dari tahun lalu,” kata Iwan dikutip dari risalah publik ekspose.
Sementara itu, berdasarkan laporan pemegang saham di atas 5 persen yang disampaikan perusahaan pada 5 November 2021, pemegang saham WAPO adalah PT Surya Pelangi (8,06 persen), PT Hijau Sari (36,07 persen) dan PT Mitra Niaga Sari (32,44 persen). Selebihnya, saham dimiliki oleh masyarakat sebanyak 23,43 persen.
PENGENDALI ADALAH INASENTRA UNISATYA
Sementara itu nama di balik Hijau Sari (36,07 persen) adalah PT Katalis Pesona Makmur (0,43 persen), PT Daya Difensa Indonesia (0,43 persen) dan Inasentra Unisatya (99,14 persen).
Demikian juga dengan Mitra Niaga Sakti (32,44 persen), pemegang saham perseroan adalah PT Daya Difensa Indonesia sebesar (1,7 persen), dan PT Inasentra Unisatya (96,3 persen).
Dengan demikian pemegang saham terakhir WAPO adalah Inasentra Unisatya. Perusahaan yang disebutkan terakhir adalah produsen makanan ringan dan permen seperti Mony Oats, Krezz, coklat Morela, hingga My Candy Milku.
Lalu siapa pengusaha di belakang Inasentra Unisatya? Dokumen perusahaan mengungkapkan pemilik perseroan terdiri dari PT Indadi Juver (70,3 persen), Artinpro Perfekta (13,66 persen), PT Indadi Inti (11,3 persen) dan PT Monysaga Prima (4,74 persen).
Indadi Juver adalah perusahaan yang dikendalikan oleh Indra Boediono (40 persen), serta Adi Haryono, Venny Haryanti dan Robin Setyono dengan kepemilikan masing-masing 20 persen.
Lainnya, dalam prospektus PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (IDX: AGAR) juga menunjukkan Indadi Juver sebagai pemegang saham pengendali melalui PT Indo Kreasi Pratama (45 persen).
Indra Boediono adalah salah satu putra dari Go Soe Loet, pendiri konglomerasi Kopi Kapal Api. Dalam sengketa perebutan Kapal Api dalam keluarga itu, disebutkan tiga putra Loet menguasai 90 persen konglomerasi ini.
Loet memiliki lima anak yakni Indra Boediono, Soedomo Mergonoto, Singgih Gunawan, Lenny Setyawati dan Wiwik Sundari.