Profil Juda Agung, Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia Bankir IMF Pilihan Jokowi
Tempias.com, JAKARTA – Juda Agung dicalonkan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia yang baru oleh Presiden Joko Widodo menggantikan posisi Sugeng. Saat yang sama, Presiden juga merekomendasikan Aida S Budiman untuk mengisi pos deputi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Rosmayana Hadi. Kedua Deputi Gubernur BI ini akan berakhir masa jabatannya pada 6 Januari 2022 mendatang.Â
Deputi Gubernur merupakan pejabat penting dalam Bank Indonesia. Dalam Undang-undang tentang Bank Indonesia jelas ditegaskan bahwa lembaga ini memiliki tugas menjadi pengelola kebijakan makro untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang rupiah.Â
Dalam menjalankan tugasnya itu, Bank Indonesia membuat keputusan atas nama dewan gubernur. Sedangkan dewan Gubernur BI terdiri dari seorang gubernur, seorang deputi senior dan sekurang-kurangnya 4 orang deputi atau sebanyak-banyaknya 7 orang deputi.Â
Saat ini, Deputi Gubernur BI terdiri dari empat nama yakni Sugeng, Rosmaya Hadi, Dody Budi Waluyo dan Doni Primanto Joewono. Sedangkan deputi senior dijabat oleh Destry Damayanti dan Gubernur Perry Warjiyo.Â
Lalu bagaimana profil Juda Agung yang dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo mengisi pos Deputi Gubernur BI?Â
Dilihat dari laman Bank Indonesia, Juda saat ini menjabat asisten gubernur – Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia. Sosok berusia 57 tahun ini merupakan kelahiran Pontianak. Tepatnya pada 1964.Â
Dia juga menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1987 untuk kemudian melanjutkan ke University of Birmingham (1995). serta PhD di universitas yang sama dengan bidang ekonomi (1999).
Juda merupakan pejabat karir Bank Indonesia. Dia menjadi karyawan Bank Sentral pada 1991,Â
Laman Linkedinnya mencatat setelah bergabung di BI, Juda berkesempatan menjadi research assistant di Central Planning Bureau, Belanda (Februari 1992 – Agustus 1993).Â
Karirnya juga diisi menjadi advisor untuk IMF selama 2 periode terpisah yakni advisor pada November 2006-2008.Â
Juda kemudian menjabat eksekutif di Bank Indonesia dengan menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (2014-2017), Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat (2017).
Jabatan di IMF kembali dipegang pada 2017-2019 sebagai Pegawai Penugasan Setingkat Direktur Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia (2017-2019).Â
Berakhirnya tugas di IMF, Juda kembali ke Bank Indonesia sebagai asisten gubernur – Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia. Akankah langkah Juda mulus di DPR RI untuk kemudian menjabat sebagai Deputi Direktur Bank Indonesia?Â