Saham IPOSosok

Profil Djajus Adisaputro dan Adi Wibowo Adisaputro, Pemilik ADB Insure (YOII)

PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), asuransi umum yang sebelumnya bernama Sarana Lindung Upaya (Asuransi SLU), berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering – IPO). Perseroan menawarkan sebanyak 412,08 juta saham, atau 12,03% dari total modal ditempatkan, dengan harga penawaran antara Rp100 hingga Rp110 per saham. Melalui aksi ini, perusahaan menargetkan dana hingga Rp45,32 miliar.

Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk, Adi Wibowo Adisaputro, menyatakan seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja. “Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan Perseroan,” katanya dalam rilis, dikutip Kamis, 12 Desember 2024.

Dalam catatan redaksi, saat bernama Sarana Lindung Upaya pernah dijatuhi sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sanksi ini dicabut pada 26 Juni 2022 melalui surat nomor S-128/NB.2/2022 karena aturan permodalan dan tingkat risk based capital sudah bisa dipenuhi. Selanjutnya, pada 30 Januari 2023, perusahaan mendapatkan izin berganti nama menjadi Asuransi Digital Bersama.

Sebelum IPO, pemegang saham YOII terdiri dari Adi Wibowo Adisaputro (48,09%), Djajus Adisaputro (31,01%), Dapen BPD Jateng (10,43%), Dapen BPD DKI (2,87%), Dapen Bank BJB (2,65%), Dapen Pegawai BPD Jatim (2,60%), Dwijawanti Widiatmadja (1,42%), Yayasan Bpd Jateng (0,74%), dan PT BPD Jateng (0,19%).

Terima Kasih Sudah Membaca Berita Premium dengan Mudah!

Konten yang Anda baca merupakan konten premium.

Dukung kami untuk terus menyajikan konten eksklusif dengan melakukan pembayaran dengan cepat dan aman melalui QRIS senilai Rp 5.000. Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda.

Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan relevan sesuai kebutuhan.


Terima kasih

Dengan struktur ini, maka pemilik dan penerima manfaat terakhir perusahaan adalah Adi Wibowo Adisaputro dan sang ayah Djajus Adisaputro.

Bagaimakah kiprah karir kedua konglomerat, berikut capaian dikutip dari prospektus dan sejumlah sumber resmi lainnya:

Profil Djajus Adisaputro

Djajus Adisaputro dikenal sebagai pengusaha senior dengan rekam jejak panjang di berbagai sektor bisnis. Djajus juga pernah tercatat sebagai:

  • Direktur di PT Bintang Djaja sejak 1972
  • Direktur di PT Kusuma Persada sejak 2002
  • Presiden Komisaris di PT Soe Makmur Resources sejak 2010
  • Komisaris di PT Federal Karyatama sejak 1992
  • Presiden Komisaris di PT Aspal Mitra Utama sejak 1995
  • Komisaris di PT Alam Abadi Resources sejak 2010
  • Presiden Komisaris di PT Andarila Investama

Djajus Adisaputro juga tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT SMR Utama Tbk. Ia meraih gelar sarjana dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada 1968.

Dikenal sebagai crazy rich asal Semarang, Djajus adalah Pembina Yayasan Sanjoyo, pemilik Universitas Katolik Soegijapranata. Sepanjang kiprahnya, ia turut mengantarkan sejumlah perusahaan menuju IPO sebagai strategi exit bisnis. Beberapa emiten itu antara lain PT SMR Utama Tbk (SMRU) dengan posisi terakhir Komisaris Utama, Menjual kepemilikan saham di PT Federal Karyatama senilai Rp300 miliar saat IPO PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Profil Adi Wibowo Adisaputro

Adi Wibowo Adisaputro, yang saat ini berusia 53 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama (ADB Insure) berdasarkan Akta No. 19 pada 29 Juni 2022. Adi adalah lulusan Master of Business Administration dari University of Chicago pada tahun 2001.

Sebelum memegang posisi puncak di ADB Insure, Adi memiliki pengalaman eksekutif di berbagai perusahaan, antara lain:

  • 2001 – 2014: Komisaris di PT Sarana Lindung Upaya
  • 2009 – 2018: Komisaris Utama di PT Serva International Indonesia
  • 2014 – 2022: Direktur Keuangan di PT Sarana Lindung Upaya
  • 2017 – 2022: Direktur di PT Adi Mitra Intikorpora
  • 2018 – 2022: Direktur di PT Serva International Indonesia

Adi juga dikenal sebagai pengendali PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) sebelum IPO. Ia kemudian menjual perusahaan tersebut kepada Anton Santoso pada tahun 2016. Anton, yang merupakan pendiri Okansa Group, membawa OASA melantai di bursa. Anton juga dikenal sebagai Presiden Komisaris di PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI) dan pengendali PT Charnic Capital Tbk (NICK).

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com