Pidato Perdana Presiden Prabowo: Swasembada Energi, Hilirisasi Hingga Pangan jadi Fokus Awal
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada energi dalam pidato perdananya sebagai presiden ke-8. Menurutnya, Indonesia telah diberkahi oleh Tuhan dengan kekayaan alam yang melimpah, termasuk berbagai tanaman yang bisa mendukung ketahanan energi.
“Kita diberi karunia oleh Tuhan, tanaman-tanaman seperti kelapa sawit yang bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga memiliki singkong, tebu, sagu, jagung, serta sumber energi lain seperti geothermal, batu bara, dan energi air yang sangat besar,” ujar Prabowo dalam pidato perdananya sebagai presiden di Gedung MPR RI, Minggu, 20 Oktober 2024.
Ia menekankan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinannya akan fokus pada upaya mencapai swasembada energi. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang cukup untuk tidak lagi bergantung pada negara lain dalam hal energi.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya pengelolaan air yang baik. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sumber air yang cukup, ditambah dengan teknologi yang sudah berkembang untuk menghasilkan air dengan biaya murah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mengenai bantuan sosial, Prabowo berkomitmen memastikan subsidi benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.”Kita harus berani meneliti dan, jika perlu, mengubah pola subsidi agar langsung menyasar keluarga yang membutuhkan. Dengan teknologi digital, kita bisa memastikan bantuan sampai ke setiap keluarga yang memerlukan.”
Prabowo juga menekankan pentingnya asupan gizi bagi anak-anak Indonesia. “Setiap anak harus bisa makan bergizi minimal sekali sehari, dan itu bisa kita wujudkan,” tambahnya.
Selain itu, Prabowo menyoroti pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian dari agenda utama pemerintahannya. “Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung pada sumber makanan dari luar negeri. Dalam krisis atau keadaan genting, tidak ada negara yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli,” tegasnya.
Prabowo optimistis bahwa Indonesia mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyatnya. “Saya sudah mempelajari bersama para pakar yang membantu saya, dan saya yakin paling lambat dalam 4-5 tahun kita akan mencapai swasembada pangan. Bahkan, kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” lanjutnya.
Bisnis Emiten yang Sejalan dengan Target Prabowo Subianto
Berdasarkan catatan Econopost, terdapat sejumlah emiten yang akan terdampak akan janji politik ini.
Berdasarkan kapitalisasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), 5 emitan kelapa sawit yang memiliki kapitalisasi terbesar adalah PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SMSM), dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG).
Selanjutnya emiten yang bergerak dibidang pangan seperti singkong, tebu, sagu, jagung ada PT Bisi International TBk. (BISI) yang fokus pada pengadaan benih padi, jagung serta hortikultura, ada juga PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) yang melakukan pengolahan singkong, sedangkan emiten sektor gula ada PT. Aman Agrindo Tbk. (GULA) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) yang menggarap gula rafinasi. Sedangkan sagu, belum ada emiten yang khusus menggarap sektor ini akan tetapi PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) telah menggarap segmen ini di luar sawit dan karet yang jadi fokus perusahaan.
Sementara untuk emiten geothermal, BEI memiliki sejumlah perusahaan tercatat seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan milik crazy rich Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).
Pada sektor hilirisasi yang sedang digencarkan pemerintah, terdapat PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), PT Amman Mineral International Tbk (AMMN), hingga PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).
Sedangkan emiten yang bergerak di sektor air ada PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), PT Akasha Wira International Tbk. (ADES), PT Tri Bayan Tirta Tbk (ALTO), hingga PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL).
Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebut penyampaian pidato perdana Prabowo sebagai Presiden Indonesia ke-8 memberi energi positif bagi Bursa Efek Indonesia dan rupiah.
Dia mengatakan, dalam pidatonya Prabowo menyoroti banyak sisi ekonomi. Meski baik secara statistik, akan ada upaya pembenahan di sektor riil.
Ibrahim juga menyebut, komitmen swasembada energi Prabowo akan memberi sentimen positif ke emiten kelapa sawit, singkong, hingga peningkatan kembali upaya eksplorasi minyak dan gas.
“Pidato ini memberi potensi positif bagi pasar, apa yang diucapkan Prabowo cukup menarik. Ke depan rupiah akan kembali menguat, bisa di Oktober ke level Rp15.000, sedangkan ada potensi IHSG akan menuju level 8.000,” katanya.