FinanceHeadline

Penjualan Mobil Indonesia 2024, Intip Perbandingan Astra (ASII) dan Merek Lain

Data penjualan mobil domestik menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan rilis Astra International, total penjualan mobil di Indonesia secara wholesales sepanjang tahun 2024 mencatatkan 865.723 unit, turun 13,9% dari 1.005.802 unit pada 2023.

Toyota + Lexus tetap memimpin pasar dengan total penjualan 291.566 unit pada 2024, meski turun 14% dari 339.292 unit pada 2023. Daihatsu mencatat penurunan 13,3% dengan penjualan sebanyak 163.032 unit dibandingkan 188.000 unit di tahun sebelumnya. Penjualan Isuzu juga mengalami penurunan, dari 31.427 unit menjadi 26.379 unit, atau sebesar 16%. Namun, UD Trucks sedikit naik ke 1.960 unit (2024) dari 1.799 unit (2023).

Penjualan Peugeot menurun drastis dari 199 unit pada 2023 menjadi hanya 27 unit pada 2024. Penurunan ini karena Astra telah menghentikan penjualan mobil Peugeot di Indonesia sejak 2 Mei 2024.

Terima Kasih Sudah Membaca Berita Premium di The Econopost!

Konten yang Anda baca merupakan konten premium. Dukung kami dengan melakukan pembayaran melalui QRIS senilai Rp 5.000. Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda.

Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan.


Best Regard

Secara total penjualan wholesales Astra Group mencapai 482.964 unit pada 2024, turun 13,9% dibandingkan 560.717 unit pada 2023. Segmen LCGC (Low-Cost Green Car) Astra menyumbang 131.328 unit, turun 13,5% dari 151.913 unit pada 2023.

Meski demikian, dari seluruh penjualan Astra berhasil mempertahankan dominasinya karena meraih total pangsa pasar 56%. Nilai penguasaan pasar ini sama dengan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk segmen LCGC, pangsa pasar Astra sedikit turun menjadi 74% dari 75% di tahun sebelumnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Astra. Kami berharap pada tahun 2025 ini akan ada berbagai katalis positif yang mampu menjaga daya beli masyarakat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan penjualan otomotif nasional. Kami juga berharap agar dapat terus mempertahankan posisi pangsa pasar kami,” ujar Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 10 Januari 2025.

Penjualan Non-Astra

Dari data yang sama, di luar Astra, penurunan juga terjadi pada mayoritas merek besar:

  • Mitsubishi: 99.938 unit (2024), turun 8,3% dari 108.969 unit (2023).
  • Honda: Penurunan 31,8% dari 138.967 unit (2023) menjadi 94.742 unit (2024).
  • Suzuki: Merosot 17,6%, dari 81.057 unit menjadi 66.809 unit.
  • Hyundai: Mengalami penurunan 37%, dari 35.500 unit menjadi 22.361 unit.
  • Wuling: Turun 6,9% menjadi 21.923 unit dari 23.540 unit pada 2023.

Namun, beberapa merek mencatatkan peningkatan signifikan:

  • Chery: Lonjakan penjualan dari 4.099 unit (2023) menjadi 9.191 unit (2024), naik 124%.
  • BYD: Memasuki pasar pada pertengahan 2024 dengan total penjualan 15.429 unit.

Tren dan Tantangan

Penurunan penjualan pada 2024 mencerminkan berbagai tantangan di pasar otomotif, seperti daya beli yang melemah dan ketatnya persaingan di segmen mobil listrik dan hybrid. Kehadiran merek baru seperti BYD menunjukkan pergeseran minat konsumen ke kendaraan ramah lingkungan.

Meskipun pasar otomotif menghadapi tekanan, beberapa merek berhasil menunjukkan pertumbuhan di tengah tantangan tersebut. Pergeseran ke kendaraan listrik diperkirakan menjadi tren utama di tahun mendatang.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com