Kredit Mobil Listrik Capai Rp 1,6 Triliun per November 2024, Dorong Ekosistem Green Financing
Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik oleh perusahaan multifinance menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) OJK, mengungkapkan bahwa per November 2024, total pembiayaan kendaraan listrik tumbuh 1,81% dari total piutang pembiayaan.
“Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik per November 2024 mencapai Rp 16,69 triliun atau sebesar 1,81% dari total piutang pembiayaan,” ujar Agusman, dikutip Jumat, 10 Januari 2025.
Sementara itu, OJK mencatat total piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp501,37 triliun per November 2024, tumbuh 7,27% secara year-on-year (YoY). Namun, pertumbuhan tersebut sedikit melambat dibandingkan Oktober 2024, ketika piutang pembiayaan mencapai Rp501,89 triliun.
Dari sisi kualitas pembiayaan, tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) gross tercatat naik tipis menjadi 2,71% per November 2024 dari 2,60% pada bulan sebelumnya. Meski demikian, angka tersebut masih berada jauh di bawah batas toleransi OJK sebesar 5%.
Agusman juga optimistis terhadap proyeksi kinerja kendaraan listrik pada 2025. “Dengan melihat perkembangan tersebut serta dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, pembiayaan kendaraan listrik ke depan diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan dan dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan dapat mendukung Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon dan memperkuat ekonomi hijau melalui pengembangan sektor kendaraan listrik.