Pemrakarsa Proyek LRT Metro Bandung yang Digagas Era Walkot Ridwan Kamil Dibubarkan
Pemegang saham PT Metro Kapsul Bandung, perusahaan pemrakarsa proyek moda transportasi massa light rail transit (LRT) tipe Metro Kapsul, mengumumkan pembubaran perusahaan.
Sebagai catatan, pada 24 Oktober 2017 lalu PTPP dengan anak usahanya PT PP Infrastruktur membentuk perusahaan patungan PT Metro Kapsul Bandung (MKB). Perusahaan ini rencananya sebagai pelaksana proyek LRT Metro Kapsul. PT PP Infrastruktur sendiri dalam laporan tahunan 2018 disebut memiliki 49% saham Metro Kapsul Bandung. Sedangkan 51% sisanya dimiliki PTPP.Akan tetapi dalam laporan keuangan per September 2024, nama MKB tidak lagi tercantum dalam anak usaha.
Dalam pengumuman hari ini, 6 Desember 2024, Metro Kapsul Bandung yang dicanangkan melaksanakan proyek era Walikota Bandung Ridwan Kamil pada 2018 itu diputuskan bubar berdasarkan akta keputusan di luar rapat umum pemegang saham No.2 tanggal 3 Desember 2024 yang dibuat di depan notaris Lila Dewi Puspita di Bekasi.
“Membubarkan perseroan terhitung sejak keputusan di luar rapat umum pemegang saham dibuat dan ditandatangani oleh pemegang saham perseroan dan dengan demikian perseroan dinyatakan bubar dan tidak menjalankan kegiatan usaha apapun,” tertulis dalam pengumuman media massa hari ini.
Dalam pengumuman yang sama, pemegang saham menunjuk direksi sebagai likuidator untuk mengadministrasikan pelaksanaan likuidasi perseroan.
PT Metro Kapsul Bandung sendiri beralamat di Batununggal, Bandung Kidul.
Sementara itu dilihat dalam laman Instagram @PTPP_Id, dalam rencana awal perusahaan ini dilahirkan dalam rangka mendukung program pemerintah Kota Bandung yaitu Pembangunan Infrastruktur Transportasi Publik Berbasis Rel.
Acara Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung dihadiri oleh Walikota Bandung M. Ridwan Kamil dan Director of Strategic Planning & Development PTPP Lukman Hidayat di Alun-alun Kota Bandung.
Proyek Metro Kapsul Bandung ini akan melayani rute pusat Kota Bandung sepanjang 8,3 kilometer dengan 11 stasiun pemberhentian, dengan penumpang 50 orang per kapsulnya dan dapat beroperasi tanpa masinis. Pembangunan proyek Metro Kapsul Bandung dapat menjadi salah satu solusi permasalahan kemacetan Kota Bandung.