Sosok

Obituari Arifin Panigoro, Orang Terkaya Indonesia Dimulai dari Kontraktor Lokal (IDX: MEDC)

Tempias.com, JAKARTA – Sebuah kabar duku mengemuka pada Senin, 28 Februari 2022 pagi. Arifin Panigoro, Orang Terkaya Indonesia ke-47  dengan harta US$ 550 juta (Rp 7,9 triliun) versi Forbes 2021 dikabarkan meninggal dunia. 

Pesan yang disampaikan atas nama manajemen Medco Group itu menyebutkan Arin meninggal dalam usia 76 tahun. 

“[Telah berpulang ke rahmatullah Bapak Dr HC. Ir. H.Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro] Pada hari Minggu, 27 Februari 2022, pukul 02.29 PM waktu Rochester Minneapolis USA atau Senin, 28 Februari pukul 03.29 AM WIB,” tertulis dalam pesan. 

Lalu bagaimana profil dan kiprah Arifin Panigoro semasa hidupnya? 

Kiprah bisnis Arifin Panigoro terdengar sejak dia menamatkan kuliahnya di Instit Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Elektro (1973). 

Pria kelahiran Bandung 14 Maret 1945 itu bersama rekan-rekannya mendirikan PT Meta Epsi Engineering (MEE). Perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) pada 1975. Untuk memperkuat pengetahuan, Arifin kemudian melanjutkan pendidikannya dengan bergabung dengan Senior Executive Programme, The European Institute of Business, Fountainebleau Perancis (1979).

Genk ITB itu dengan cepat menemukan spesifikasinya. Pada 1981, MEE mengokohkan dirinya di sektor perminyakan dengan menjadi kontraktor drilling. Pada 1981, MEE bertransformasi menjadi Meta Epsi Pribumi Drilling Company (MEDCO). 

Evolusi ini meluas dengan lahirnya beragam bisnis. Hingga 1997, sebelum Arifin mundur sebagai pengendali langsung (1998), jaringan bisnis Medco terdiri dari Telekomunikasi dengan PT Nusa Telekomindo Indonesia

Pangan melalui Sentrafood Indonesia Corporaton, Properti dengan PT Graha Niaga Tata Utama, manufacturing dan trading melalui PT Semen Gombong, PT Meta Epsi Sarana Graha. 

Jaringan hotel dikendalikan melalui PT Meta Archipelago Hotels yang memiliki PT Meta Reksa Adiwisata yang mengendalikan Golf Cource & Resort Cileunca, Bandung. PT Grahamas Citrawisata yang memiliki Novotel Hotel Bukittinggi, PT Bina Inti Dinamika sebagai pengendali Grand Hotel Preanger Bandung, PT Satria Balitama dengan Imperial Hotel Bali, PT Meta Adiboga yang mengelola Va Bene Restaurant Jakarta dan PT Meta Maskana untuk Jeruk Purut Townhouse. 

Dalam bisnis kontruksi dan fabrikasi, sejumlah entitas yang dikendalikan yakni PT Meta Epsi Enginering, PT Mitra Bangun Putra, Citra Panji Manunggal dan Multi Fabrindo Gemilang. 

Sektor keuangan yang terafilisi Arifin adalah Bank Woori Saudara Indonesia 1906 dengan kepemilikan saat ini sudah terdilusi dan Sarana Jabar Ventura. Terakhir di bidang agribisnis, Arifin mengendalikan PT Meta Epsi Agro, Ciptatani Kumai Sejahtera, Metatani Mandang Sejahtera dan Waringin Agromitra.

Konglomerasi terbesar terdapat di sektor minyak dan gas yang tersebar di dalam negeri hingga ke luar negeri. Arifin sendiri mengantarkan Medco untuk IPO pada 6  Januari 1994. 

Jalur Politik Arifin Panigoro

Kiprah Arifin kemudian beralih ke jalur politik sejak 1998. Dia melepaskan semua jabatan bisnisnya dan hanya menjadi Advisor di Medco Energu (1998-sekarang). 

Kiprahnya dengan membantu pendirian kembali PDI Perjuangan bersama Megawati Soekarno Putri. Atas kiprah politiknya itu, Arifin melenggang menjadi anggota DPR. Pada 2000 hingga 2002 dia ditunjuk oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati menjadi Ketua Fraksi DPR RI. Jabatan itu kemudian beralih menjadi Ketua Fraksi MPR RI pada 2022-2004. 

Pada pemilu 2004, Arifin kembali terpilih. Akan tetapi dirinya hanya ditetapkan sebagai anggota DPR. Karir Arifin kembali mengemuka di lingkar kekuasaan setelah periode ke-2 Presiden Joko Widodo. Pada 2019, dia ditetapkan menjadi Dewan Pertimbangan Presiden sampai saat ini. 

Atas beragam kiprahnya itu, Arifin ditempatkan menjadi penerima Bintang Mahaputera Nararya pada 2019.

Salah satu permintaan Arifin dalam hidupnya adalah meminta anak-anak muda Indonesia mau berusaha keras belajar bahasa asing sehingga lebih mampu berkiprah di tingkat internasional. ”Kita pinter-pinter, cuma kemampuan dalam bahasa asing yang rendah.”

Medco Energy sendiri sepeninggalan Arifin terus berkembang.  Salah satu aksi korporasi yang menarik perhatian adalah mengakusisi tambang raksasa PT Newmont Nusa Tenggara yang kemudian berganti nama menjadi Amman Minerals.

Pemegang saham  Medco saat ini per Januari 2022 terdiri dari PT Medco Daya Abadi Lestari (51,5 persen), Diamond Bridge Pte. Ltd (21,46 persen) serta masyarakat (26,4 persen).  (Ahmad Ridwan)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com