Mengenal e-IPO dan Cara Beli Saham IPO
Tempias.com, JAKARTA – Meningkatnya literasi keuangan membuat banyak orang mulai sadar pentingnya berinvestasi. Dahulu investasi identik dengan tanah, properti dan emas. Namun, saat ini makin banyak alternatif investasi yang diminati masyarakat seperti saham, obligasi, dan bahkan kripto.
Pada awalnya investasi di pasar modal seperti saham dan obligasi memang terlihat repot dan agak membingungkan. Apalagi buat Anda yang sebelumnya tidak punya riwayat berurusan dengan berbagai produk di jasa keuangan. Namun, bila dipelajari dan dipahami investasi di pasar modal juga terbilang mudah.
Saat ini ada banyak saluran untuk belajar dan mencari informasi mengenai investasi di pasar modal ini. Termasuk bila Anda tertarik untuk mulai investasi saham. Anda bisa mencoba dulu sedikit demi sedikit sampai menemukan tips dan trik yang tepat sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Untuk bisa berinvestasi saham, ada dua pilihan saham yang bisa Anda coba. Pertama adalah membeli saham perusahaan yang sudah lama existing di pasar modal. Kedua Anda bisa mencoba mulai berinvestasi pada perusahaan atau emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Initial Publik Offering.
Ada banyak manfaat yang bisa Anda rasakan saat mulai berinvestasi dengan membeli saham IPO. Bila disimpan untuk waktu cukup lama, Anda bisa mengikuti perkembangan emiten yang dipilih dari waktu ke waktu. Ibaratnya, Anda tumbuh bersama perusahaan yang dipilih. Biasanya keuntungan atau gain yang didapat juga akan lebih maksimal seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang dipilih tersebut.
Anda bisa membeli saham IPO dengan mudah. Tidak perlu banyak administrasi dan biaya besar. Biasanya harga saham IPO jauh di bawah harga pasar atau harga buku ideal lantaran perusahaan tersebut baru merintis ‘karir’ di dunia pasar modal. Sebagai contoh, saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (IDX: ADMR) hanya dilepas pada harga Rp 100 pada saat IPO awal 2022 lalu.
Saat ini harga saham ADMR yang merupakan anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (IDX: ADRO) ini kini telah di atas Rp 2.400. Artinya bila Anda membeli saham IPO perusahaan yang cukup bonafid, Anda akan ikut merasakan manfaat tumbuh bersama perusahaan itu.
Nah, bagaimana caranya agar bisa membeli saham IPO?
Untuk memudahkan investor pemula dalam membeli saham IPO, kini Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memungkinkan penawaran saham perdana melalui platform digital. Proses ini diistilahkan dengan Electronic Indonesia Public Offering atau e-IPO
Jadi enggak perlu pusing kalau ngomongin penawaran saham. Enggak serumit soal matematika lagi.
e-IPO adalah wadah secara elektronik yang digunakan untuk mendukung proses penawaran umum saham kepada publik. Jadi sekarang mudah saja, jika mau beli saham IPO yang diprediksi menguntungkan maka dapat dipesan pada situs e-IPO.
Enggak hanya beli saham saja, di dalam sistem terdapat juga informasi tentang perusahaan yang akan IPO, penawaran dan jangka waktunya, info harga dan prospektus. Selain itu, investor pun bisa lihat daftar perusahaan yang akan IPO mulai masa penawaran awal atau bookbuilding.
Jadi makin penasaran kan bagaimana sih proses cara beli saham di e-IPO. Untuk lebih jelasnya, simak langkah-langkah berikut :
1. Registrasi
Sudah sering melakukan registrasi? Nah, tahapannya gak jauh beda dengan platform lain kok. Mulanya masukkan alamat email dan kamu akan diminta mengisi tipe investor, individu atau institusi. Setelahnya sistem akan lakukan verifikasi email dan mengirimkan kode OTP.
Kemudian, masukkan password kamu.
2. Verifikasi
Selanjutnya, kamu sebagai investor dapat memilih sekuritas yang dituju atau broker. Langsung pilih Single Investor Identification atau SID jika kamu sudah punya nomornya, kalau belum langsung ambil yang Sub Rekening Efek (SRE).
Sekadar informasi, SID adalah nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sedangkan SRE merupakan rekening efek yang digunakan untuk menyimpan portofolio saham atas nama nasabah yang dicatatkan pada KSEI.
Buat investor yang belum punya SID/SRE akan melakukan pembukuan rekening di luar sistem oleh broker yang dituju sebelumnya.
Usai verifikasi broker dilakukan, Kamu langsung dapat melakukan login dan menyampaikan minat atau langsung memesan saham IPO pada sistem.
3. Submit Pesanan
Setelah registrasi dan verifikasi dilakukan, kini saatnya melihat-lihat informasi perusahaan yang sedang IPO. Nantinya kamu dapat memilih saham yang ingin dipesan dengan klik more info.
Jika kamu sudah yakin dengan pilihanmu, langsung saja klik place order dan kamu akan diperintahkan mengisi formulir pesanan. Selanjutnya tinggal tekan tombol send dan masukkan kode OTP.
4. Rekening Dana Nasabah (RDN)
Ini jangan sampai ketinggalan. Sebelum membeli saham, kamu harus punya saldo di RDN. Ini merupakan rekening dana pada bank administrasi atas nama nasabah yang nantinya bisa digunakan untuk keperluan transaksi saham.
Nantinya pihak perusahaan akan dapat pemberitahuan lewat email jika ada yang memesan sahamnya dan akan langsung menghubungi calon investor. Usai verifikasi, pembelian IPO akan langsung disetujui.
5. Penerimaan Saham IPO
Jika sudah registrasi, kamu bisa melihat hasil penjatahan dari pembelian saham dengan mengklik history nya.
Muncul status Alloted jika kamu berhasil mendapatkan saham sesuai pesanan. Alloted with Scale Back jika penjatahanmu akan disesuaikan, Not Alloted artinya kamu tidak memperoleh penjatahan dan Not Carried Over artinya saham yang kamu pesan tidak dapat dilanjutkan untuk proses penjatahan.
Nah, itu tadi pengenalan terhadap e-IPO dan cara beli sahamnya. Gimana, kamu langsung ingin beli saham? (Wilingga)