Main Saham Hari Ini : Saham IKAN Dilepas Hendro, PNBN Jual Saham PNBS
Tempias.com – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat kepemilikan saham di atas 5 persen setelah penutupan perdagangan Kamis, 4 Maret 2021 mengalami sejumlah perubahan signifikan.
Para investor saham dalam jumlah besar ini atau sering disebut sebagai market maker -walau secara arti kurang tepat- tercatat melakukan divestasi ataupun menambah investasi saham yang dimiliki.
Berikut ringkasan saham yang ‘dimainkan’ teregistrasi Kamis, 4 Maret 2021. Teregistrasi merujuk aturan T+1, sehingga transaksi telah dilakukan dalam perdagangan 2 hari sebelumnya:
MARCO PRINCE CORP jual Saham Bank MNC Internasional (BABP)
Marco Prince Corp berdasarkan laporan Bank MNC kepada Bursa Efek Indonesia per 31 Oktober 2020 tercatat menggenggam 2,65 miliar lembar saham atau setara 10,48 persen.
Marco tercatat KSEI per Kamis, 5 Maret kembali melepas saham Bank MNC (BABP) sebanyak 27,51 juta lembar.
Setelah aksi jual ini maka saham Marco yang berasal dari negara rendah pajak Virgin Islands ini menjadi 2,29 miliar lembar atau setara 9,04 persen.
Penjualan ini saat saham BABP terus melonjak dari Rp 73 per lembar menjadi Rp 125 pada penutupan Jumat, 7 Maret 2021.
BOSOWA CORPORINDO Borong Saham Bank KB Bukopin (BBKP)
KSEI mencatat perusahaan milik ipar Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, PT Bosowa Corporindo menambah kepemilikannya di KB Bukopin sebanyak 1,09 miliar lembar saham. Penambahan ini membuat Bosowa yang awalnya tinggal 8,32 persen menjadi pemilik 11,66 persen saham KB Bukopin.
PT Asabri Kembali Jual Saham Bank Neo Commerce (BBYB)
Perusahaan asuransi milik negara PT Asabri tercatat terus mengurangi kepemilikannya di Bank Neo Commerce (BBYB). Dalam transaksi yang direkam KSEI pada 4 Maret 2021, Asabri melepas sekitar 17 juta lembar saham BBYB.
Dengan penjualan ini, maka saham Asabri di BBYB turun dari 18,35 persen pada 31 Januari 2021 menjadi 17,99 persen.
Saham BBYB sendiri sepanjang 2021 terus menguat dari Rp 296 pada 4 Januari 2021 menjadi Rp 725 pekan lalu. Namun sepanjang awal Maret 2021 ini, saham BBYB mencapai puncak tertingginya di level Rp 850 per lembar.
Bhakti Multi Artha (BHAT) Tambah Pemegang Saham Baru
BIRU LAJU UTAMA menjadi perusahaan baru dalam jajaran pemegang saham Bhakti Multi Artha (BHAT). Biru Laju Utama memiliki 5,1 persen perseroan dengan menyerap saham publik.
Emiten ke-26 dalam rangkaian gelaran IPO 2020 itu yang menjalankan peran holding jasa keuangan memiliki entitas bisnis berjalan yakni Asuransi Jiwa Nasional.
Harga saham BATH terus melonjak. Dari saat IPO Rp 139 menjadi Rp 590 saat penutupan perdagangan Jumat, 5 Maret 2021.
Lo Kheng Hong Kembali Borong Saham Global Mediacom (BMTR)
Investor individu Lo Kheng Hong tercatat kembali menambah kepemilikan pada saham Global Mediacom (BMTR).
Global Mediacom adalah perusahaan induk yang mengendalikan televisi dalam grup MNC yang terdiri dari RCTI, GTv, MNCTV, INews hingga jaringan radio.
Lo Kheng Hong menambah saham BMTR sebanyak 5,15 juta unit pada pekan lalu sehingga kepemilikannya naik menjadi 5,92 persen dari sebelumnya 5,89 persen.
Menutup pekan, BMTR tidak banyak bergerak dari Rp 264 pada Senin, 1 Maret menjadi Rp 268 pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Maret. Saham BMTR sempat melambung ke Rp 274 dalam perdagangan Kamis, 4 Maret 2021.
Clover dan Trimegah Bertukar Peran di Saham Centratama (CENT)
Dua perusahaan dalam firma ekuitas Northstar Group, yakni CLOVER UNIVERSAL ENTERPRISE LTD dan PT TRIMEGAH SEKURITAS INDONESIA Tbk. (TRIM) menjalankan strategi berbeda atas saham yang mereka miliki di PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT).
KSEI mencatat Trimegah menjual saham CENT sebanyak 654,79 juta lembar. Saat yang sama Clover yang bermarkas di Singapura membeli saham CENT sebanyak 704,56 juta lembar.
Akibat aksi korporasi ini, kepemilikan Clover di CENT melambung dari 45,69 persen menjadi 47,95 persen. Sedangkan kepemilikan TRIM di CENT turun dari 7,6 persen menjadi 5,5 persen.
BACA JUGA : Prospek Saham CENT, Bidang Usaha dan Pemegang Saham
MOHAMAD JUSUF HAMKA Tambah Pemilikan di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
Pemegang saham pengendali CMNP, Mohamad Jusuf Hamka kembali membeli tambahan saham perusahaan tol pemilik konsesi jalan lingkar barat dan Depok-Antasari, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sebanyak 1,56 juta lembar saham. Dengan tambahan ini kepemilikan atas nama pribadi Jusuf Hamka naik menjadi 5,5 persen.
Taipan dari Kalimantan ini sendiri menempatkan putra-putrinya sebagai direktur utama hingga komisaris utama CMNP.
NFC INDONESIA TBK Tambah kepemilikan di PT Digital Mediatama Maxima Tbk.
NFC INDONESIA sebagai induk usaha kembali menambah kepemilikan pada PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX). Emiten dengan ticker NFCX ini menambah kepemilikan di DMMX sebanyak 1,1 juta lembar saham. Dengan aksi ini kepemilikan NFCX naik dari 27,53 persen menjadi 27,6 persen.
Andy Untono Jual Saham Delta Dunia Makmur (DOI)
Pemegang saham terbesar kedua dalam emiten jasa tambang Delta Dunia Makmur (DOID), Andy Untono menjual 1,92 juta saham perusahaan yang dikendalikan Northstar Group ini.
Setelah penjualan, saham Andy susut dari 5,38 persen menjadi 5,36 persen.
MIRAE ASSET SEKURITAS INDONESIA jual PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)
Sekuritas Mirae (kode broker : YP) terus mengurangi kepemilikannya pada saham DUCK. KSEI mencatat dalam registrasi 4 Maret 2021, Mirae menjual 10,5 juta lembar saham sehingga kepemilikannya susut dari 22,52 persen menjadi 21,7 persen per tanggal laporan.
ANUGERAH BUMIPUTRA belanja PT Jaya Trishindo Tbk (HELI)
Pemegang saham pengendali HELI, PT Anugerah Bumiputera kembali menambah kepemilikan seiring melambungnya harga saham perseroan. Dalam data 4 Maret 2021, Bumiputra menambah 45,3 lembar saham.
ANTONIUS GUNAWAN GHO Obral Saham PT Era Mandiricemerlang Tbk (IKAN)
KSEI mencatat salah satu pemegang saham IKAN yang IPO pada 2020 lalu, ANTONIUS GUNAWAN GHO melepas kepemilikannya dalam perusahaan olahan ikan itu.
Saham Gunawan di IKAN dilepas sebanyak 56,5 juta lembar sehingga kepemilikannya turun dari 13,43 persen menjadi 6,65 persen.
BACA JUGA : Emiten IPO April 2021, Prospek Saham Nusa Palapa Gemilang dan Bidang Usaha
Harto jual saham PT Indo Komoditi Korpora Tbk. (INCF).
Harto, salah satu pemegang saham terbesar Indo Komoditi Korpora melepas melakukan divestasi kepemilikannya pada perusahaan karet dan perdagangan komoditas itu.
Harto tercatat menjual 3,28 juta lembar saham INCF sehingga kepemilikannya turun dari dari 8,92 persen menjadi 8,69 persen.
GAPREY SUPRIHATIN Aktif Trading PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA)
Pemegang saham Armada Berjaya Trans yang bergerak dalam bidang usaha truk industri, Gaprey Suprihatin tercatat aktif melakukan jual beli saham JAYA dengan posisi net sell.
Gaprey dalam data KSEI tercatat memiliki 5,37 persen saham JAYA. Namun seiring trading yang dilakukan melalui 5 akun, kepemilikannya susut menjadi 5,19 persen.
UBS AG Trading Saham LinkNet (LINK)
Bank investasi asal London, Inggris, UBS AG tercatat menjalankan net sell atas LINK sebanyak 204 lembar saham sehingga menurunkan kepemilikan dari 6,49 persen menjadi 6,48 persen.
Bank Panin Jual saham Panin Dubai Syariah (PNBS)
Salah satu pemegang saham terbesar PNBS, yakni bank panin mendivestasi sebagian kepemilikannya. PNBN tercatat melepas 360 juta lembar saham PNBS sehingga kepemilikannya susut dari 17,17 persen menjadi 16,24 persen.
PT POOL ADVISTA INDONESIA TBK beli saham PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA).
Pool Advista sebagai Pemegang saham utama POLA tercatat menambah kepemilikan sebanyak 14,58 juta saham sehingga kepemilikannya naik menjadi 76,38 persen dari sebelumnya 75,94 persen.
Demikian aktifitas para market maker dari registrasi KSEI pemegang saham di atas 5% diterbitkan akhir hari Kamis, 4 Maret 2021. Meski data merupakan T+1 namun dapat menjadi acuan dalam main saham di Bursa Efek Indonesia.