HeadlineIHSG

Kebijakan Dividen Sinar Terang (MINE) yang Catat Lonjakan Laba 41% pada 2024

TheEconopost.com, PT Sinar Terang Mandiri Tbk. (MINE) membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Perusahaan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp306,49 miliar sepanjang 2024, dibandingkan Rp217,28 miliar pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan yang mencapai Rp2,12 triliun, naik dari Rp1,76 triliun pada 2023. Di saat yang sama, beban pokok pendapatan juga meningkat, namun laba kotor tetap tumbuh menjadi Rp557,9 miliar dari Rp425,3 miliar tahun sebelumnya.

Dari sisi neraca, total aset MINE per 31 Desember 2024 mencapai Rp1,61 triliun, naik signifikan dari Rp1,03 triliun pada akhir 2023. Aset lancar perusahaan tercatat sebesar Rp948,4 miliar, dengan piutang usaha, tagihan proyek, dan persediaan menjadi penyumbang terbesar.

Sementara itu, total liabilitas perusahaan juga meningkat menjadi Rp1,01 triliun, dari sebelumnya Rp634,8 miliar. Kenaikan terutama terjadi pada liabilitas jangka pendek, termasuk pinjaman bank, utang usaha, dan beban yang masih harus dibayar.

Dari sisi ekuitas, MINE mencatatkan peningkatan menjadi Rp606,4 miliar pada 2024, dari Rp399,9 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan penambahan modal serta akumulasi laba ditahan setelah pembagian dividen saham dan dividen tunai kepada pemegang saham.

Dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu, 20 April 2025, Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menyebut kedepannya Perseroan terus berfokus untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan nikel melalui memperbanyak alat berat. ‘[Sehingga] dapat meningkatkan kegiatan operasional dengan salah satu pendanaan dari hasil IPO,” katanya.

Peningkatan jumlah alat berat disebut akan semakin menaikkan kemampuan perusahaan dalam jasa penambangan nikel, sehingga akan berdampak langsung kepada pendapatan Perseroan. 

Kebijakan Dividen Sinar Terang (MINE)

Dengan peningkatan ini, bagaimana arah dividen Sinar Terang dalam RUPS atas kinerja 2024? Dikutip dari prospektus, emiten yang resmi IPO pada 10 Mar 2025 lalu itu baru akan membagikan dividen pada 2026 mendatang atas kinerja 2025.

Emiten dengan bidang usaha Penunjang Pertambangan dan Penggalian Lainnya ini menargetkan membagi laba dari kinerja 2025 dengan porsi maksimal 30% dari saldo laba setelah penyisihan cadangan wajib.

Perseroan menegaskan bahwa seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham yang ditawarkan dalam IPO, memiliki hak yang sama dan sederajat, termasuk hak atas pembagian dividen.

Mengacu pada Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), pembagian dividen hanya dapat dilakukan jika perusahaan memiliki saldo laba positif dan telah mencadangkan sebagian laba sebagaimana diatur dalam Pasal 70 dan 71. Selain itu, pembagian dividen harus mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam prospektusnya, MINE menyatakan bahwa rencana pembagian dividen tetap mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan perusahaan serta kebutuhan pengembangan bisnis ke depan. Meskipun target maksimal pembagian dividen sebesar 30% laba bersih ditetapkan, keputusan final tetap berada di tangan pemegang saham melalui mekanisme RUPS tahunan.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com