KB Bukopin (IDX: BBKP) Bukukan Laba Rp 139,8 Miliar, Bagaimana Prospek Saham?
PT Bank KB Bukopin (IDX: BBKP) mencatatkan pertumbuhan positif pada semester I/2021. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Senin, 16 Agustus 2021, BBKP mencatatkan laba Rp 139,8 miliar pada periode berjalan.
Bila dibanding pembukuan pada Juni 2020, pendapatan laba tahun ini turun dari Rp 218,4 miliar. Dari segi laba operasional, pendapatan tahun ini meningkat menjadi Rp 223 miliar dari Rp 623 miliar pada tahun lalu.
Perusahaan mencatatkan Modal Inti Tier I sebesar Rp 5,7 triliun. Sedangkan modal inti tier II adalah Rp 1,2 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan saat ini KB Kookmin menjadi pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan 67 persen. Sedangkan Bosowa masih memegang saham dengan kepemilikan 8,54 persen diikuti negara RI Rp 3,18 persen. Sedangkan publik memegang 20 persen saham.
Meski begitu, sesuai dengan keputusan Otoritas Jasa Keuangan, Bosowa harus melepas seluruh kepemilikan saham pada 24 Agustus 2021 ini. Keputusan ini dikeluarkan OJK sebagai sanksi pada Bosowa karena tidak mematuhi perintah tertulis OJK.
Terlepas dari kebijakan selanjutnya yang akan diambil OJK, Presiden Direktur Perseroan, Chang Su Choi dalam keterangan resmi mengatakan perusahaan akan fokus pada pengembangan usaha. Apalagi saat ini antara KB Kookmin dan Bosowa sudah sepakat untuk berdamai.
“Kami percaya hasil keputusan ini merupakan yang terbaik bagi seluruh pihak. Kami juga bersyukur atas hasil yang didapat. Kami menghargai seluruh pihak yang terlibat dalam proses ini. Kedepannya, kami akan fokus pada kinerja bisnis dan penguatan modal Perseroan,” ujar Chang Su Choi akhir pekan lalu.
BACA JUGA: Profil Hungkang Sutedja, Putra Konglomerat The Ning King di Balik IPO RSGK (Kedoya Adyaraya)
Prospek Saham BBKP
Dinamika di internal BP Bukopin (IDX: BBKP) rupanya juga tercermin dari fluktuasi harga saham BBKP di lantai bursa. Sejak Januari 2021, harga saham BBKP naik turun bak roller coaster.
Harga saham BBKP mencapai titik tertinggi pada pertengahan Januari dengan mencapai Rp 774. Pada Mei dan Juni harga saham BBKP melandai di Rp 406. Barulah pada Agustus 2021 harga saham kembali melonjak hingga di atas Rp 600. Pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Agustus 2021, saham BBKP ditutup pada Rp 595.
Sejak Januari 2021, Bosowa telah melepas sebagian kepemilikan saham dari KB Bukopin sesuai amanat dari OJK. Pada akhir Juli 202, jumlah kepemilikan saham Bosowa di KB Bukopin tinggal 8,51 persen. Angka itu turun dibandingkan posisi April 2021 yang mencapai 9,7 persen.
Sekarang, sepekan menjelang tenggat pelepasan saham sesuai keputusan OJK, akankah Bosowa berhasil melepas semua kepemilikan dan memanfaatkan momentum kenaikan harga saham? Atau akankah ada kejutan lainnya dari Bosowa Group dan OJK?