IPO Black Diamond Saat Harga Batu Bara ATH, Sanggup Terbang?
Tempias.com, JAKARTA –PT Black Diamond Resources Tbk (IDX: COAL) hari ini, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan COAL berdekatan dengan momen kenaikan harga batu bara dunia.
Berdasarkan acuan harga batu kontrak Oktober di pasar ICE Newcastle pada 5 September 2022 ditutup di US$ 463,75 per ton. Harganya terbang 5,18 persen dibandingkan perdagangan terakhir pada pekan sebelumnya. Harga pada penutupan itu menjadi yang tertinggi dalam sejarah, melewati rekor sebelumnya, yakni US$ 446 per ton yang tercatat pada 2 Maret 2022.
Pada IPO hari ini, COAL melepas saham ke publik sebanyak 1,25 miliar saham atas nama atau 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp100 per saham. Dengan begitu COAL memperoleh dana hasil IPO sebesar Rp125 miliar.
Selanjutnya seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sekitar Rp40 miliar disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.
Setelah pelaksanaan Penawaran Umum, komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi sebesar 42 persen dimiliki oleh Sujaka Lays, 24 persen dimiliki PT Esa Gemilang, Arie Rinaldi 6 persen, PT Alam Tulus Abadi 4 persen, Herry Sen 4 persen dan 20 persen dimiliki Masyarakat.
BACA JUGA: Profil Sujaka Lays Surya Ismail Bahari Pemilik Black Diamond Resources (IDX: COAL)
“Perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk membantu pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan,” jelas manajemen COAL dalam keterangan resmi, Rabu 7 September 2022.
Selama masa Penawaran Umum yang berlangsung dari tanggal 01, 02 dan 05 September 2022, COAL mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe sekitar 23,58 kali atas saham yang ditawarkan.
“Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor ritel dan non ritel terhadap kondisi Perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan Perseroan dimasa mendatang.”
COAL didirikan pada tanggal 27 Maret 2017, saat ini memiliki kegiatan usaha pertambangan batubara melalui Entitas Anak yang berproduksi di Kalimantan Tengah. Adapun luas wilayah IUP sebesar 4.883 ha.
Batubara yang dihasilkan oleh Black Diamond adalah batubara dengan kualitas tinggi GAR 5.500, yang memiliki pangsa yang sangat luas untuk ekspor dan domestik. Kegiatan Black Diamond ini didukung oleh proses yang terintegrasi dari tambang sampai ke stockpile pelabuhan transhipment. (Ahmad Ridwan)