Hapsoro Menantu Megawati Borong Saham MINA, Tender Offer Milik Publik Rp 24 per Lembar
Crazy rich di balik PT Basis Utama Prima, Hapsoro Sukmonohadi atau lebih dikenal sebagai Happy Hapsoro, kembali meningkatkan kepemilikannya di PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA). Hapsoro, menantu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melalui pernikahannya dengan Puan Maharani, mengumumkan tambahan kepemilikan saham MINA atas nama pribadi.
Dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 21 November 2024, Direktur MINA Gunawan Angkawibawa menyampaikan bahwa Hapsoro telah membeli 3,71% saham MINA atas namanya langsung.
“Happy Hapsoro telah melakukan pembelian 243.750.000 saham MINA, setara 3,71% dari total saham beredar, dengan nilai pembelian Rp 5.606.250.000 atau Rp 23 per saham di pasar reguler pada 20 November 2024,” tulis Gunawan dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, 23 November 2024.
Dengan penambahan ini, Hapsoro kini memiliki 5,72% saham MINA secara langsung. Sementara secara tidak langsung, melalui kendaraan bisnis utamanya yakni PT Basis Utama Prima, ia menguasai 45,71% saham MINA.
“Secara keseluruhan, Hapsoro kini menguasai 3,37 miliar saham MINA atau setara 51,44% dari total saham beredar,” tulis pengumuman tersebut.
Adapun sisa saham MINA dimiliki oleh Edy Suwarno (5,5%) dan masyarakat umum (43,07%).
Saham MINA Dibeli di Bawah Harga IPO
Pembelian saham oleh Hapsoro dilakukan dengan harga jauh di bawah harga penawaran umum perdana (IPO) MINA pada 2017, kala itu perusahaan ditawarkan ke publik dengan harga Rp 105 per lembar.
Melalui PT Basis Utama Prima, Hapsoro kemudian membeli saham MINA seharga Rp 25 per lembar pada 19 September 2022, yang berarti diskon 76,19% dari harga IPO. Kini, dengan harga Rp 23 per lembar, pembelian dilakukan dengan diskon lebih besar, mencapai 78%.
Selanjutnya setelah penguasaan lebih dari 50% saham MINA, Hapsoro diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan tender wajib (mandatory tender offer). Targetnya adalah menyerap sisa saham publik sebanyak 2,82 miliar lembar.
“Harga penawaran tender ditetapkan Rp 24 per lembar,” demikian disebutkan dalam pengumuman tersebut.
Pelaksanaan tender wajib akan berlangsung pada 27 Desember 2024 hingga 26 Januari 2025. Tujuan akuisisi sisa saham publik ini disebut sebagai bagian dari strategi investasi.
Sanurhasta Mitra adalah perusahaan properti dan perhotelan. Perusahaan memiliki aset Rp 104 miliar dengan aset lancar Rp 25,37 miliar. Sedangkan liabilitas perusahaan mencapai Rp 9,93 miliar dan ekuitas Rp 94,3 miliar. Perusahaan ini juga mencatatkan defit kerugian berjalan Rp 31,72 miliar.