HeadlineIHSG

Emiten Crazy Rich TP Rachmat (IDX : DRMA) Jadi Perusahaaan ke-766, Sentuh ARB di Hari Pertama

Tempias.com, JAKARA – PT Dharma Polimetal Tbk (IDX; DRMA) hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). DRMA menjadi perusahaan tercatat ke k 54 yan melantai di bursa pada 2021 dan urutan ke 766 dari total keseluruhan emiten di bursa.

Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan momen listing menjadi kesempatan bagi DRMA untuk bertumbuh lebih besar. Nyoman berharap kesempatan ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar modal.

“Jangan menunggu menjadi besar untuk menjadi go publik, tapi jadilah besar dengan tercatat di bursa,” ujar Nyoman Senin, 20 Desember 2021.

Direktur utama DRMA, Irianto Santoso dalam sambutannya menyatakan IPO merupakan momentum bagi perusahaan untuk menjadi lebih besar. Sebagai perusahaan komponen otomotif, PT DRMA menjadikan SDM dan teknologi sebagai keunggulan.

“Kami menjadikan teknologi dan SDM sebagai keunggulan operasional. Kami siap menjadi bagian dari kebangkitan industri otomotif termasuk dalam menyongsong industri 4.0,” ujar Irianto.

Perusahaan dengan bidang usaha manufaktur komponen kendaraan bermotor dalam konglomerasi T.P  Rachmat menetapkan harga pelaksanaan initial public offering Rp 500 per lembar saham. 

Dengan harga IPO DRMA ini, maka perusahaan bersiap mendapatkan dana segar Rp352,94 miliar seiring rencana perusahaan melepas 705,88 juta lembar saham atau setara 15 persen. Harga IPO ini merupakan batas bawah dalam bookbuilding yakni dalam rentang Rp 500 sampai dengan Rp 620. 

Saat yang sama akan digelar ESA sebanyak 5,36 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 0,76 persen.

Penjamin pelaksana emisi efek IPO DRMA adalah PT CIMB Niaga Sekuritas (kode broker: YU) dan PT Sucor Sekuritas (kode broker: AZ). Sedangkan penjamin emisi efek atau pembeli siaga seluruh saham yang tidak terserap adalah PT MNC Sekuritas (kode broker: EP).

Sentuh ARB

Pada perdagangan perdana, saham DRMA bergerak di zona merah. Bahkan, emiten milik TP Rachmat itu sempat menyentuh level auto rejection bawah di Rp 466. Pada penutupan perdagangan sesi I, saham DRMA ditutup melemah 1,6 persen di harga Rp 492.

Dharma Polimetal merupakan perusahaan dengan bidang usaha pabrik komponen dan memiliki dua lokasi yakni di Delta Silicon I, kawasan Lippo Cikarang. Lokasi ini sekaligus juga kantor pusat DRMA. Sedangkan pabrik kedua Dharma Polimetal berada di Cirebon, Jawa Barat.

Setelah gelaran IPO dan ESA dilaksanakan, pemegang saham DRMA terdiri dari PT Dharma Inti Anugerah (46,37 persen), PT Triputra Investindo Arya (13,18 persen), Joppy Kurniadi (6,08 persen), Iwan Dewono Budiyuwono (4,97 persen), Irianto Santoso (4,97 persen), Hadi Kasim (4,14 persen), Yosaphat P. Simanjuntak (1,24 persen), Philipus Naftali (1,24 persen), Endang Ahmad Zakaria (0,62 persen), Masyarakat (17,09 persen), dan karyawan melalui ESA (0,11 persen).

Ahmad ridwan

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com