Tempias.com – Usaha waralaba atau franchise semakin mendapat tempat di tengah masyarakat. Kemitraan yang saling menguntungkan antara pemilik lisensi dengan masyarakat yang ingin membuka usaha sampingan maupun usaha utama bagi para pensiunan karena sudah tidak lagi bekerja. 

Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menyebutkan waralaba atau franchise adalah konsep bisnis perluasan pemasaran. Konsep ini mengatasi persoalan sumber daya manusia hingga pendanaan ekspansi. Konsep bisnis waralaba menempatkan kerjasama sederajat antara franchisor (pemilik perusahaan) dengan franchisee (pembeli lisensi). 

Perusahaan waralaba menurut AFI memiliki kriteria utama yakni :

• Usaha telah berjalan dengan sukses & dapat dibuktikan.
• Mempunyai keunikan baik di dalam produk atau proses produksi atau sistem operasi .
• Telah menjalankan cabang yang berhasil dan bisa dilihat atau dikunjungi.
• Menguntungkan karena mempunyai keunggulan dalam usaha dan operasinya yang efisien & efektif.
• Mudah diduplikasi atau diajarkan pada orang yang belum menguasai usaha tersebut.
• Telah distandarisasi dan mencapai tingkat efisiensi yang tinggi.
• Mempunyai market yang kuat
• Produk atau jasanya berada di tingkat kedua atau ketiga dari lifecycle (tahap-tahap kehidupan) produk atau jasa.

Sedangkan secara legal, perusahaan waralaba atau franchise harus memiliki surat tanda pendaftaran waralaba (STPW) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan, memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang sudah terdaftar hingga memiliki standard operating procedure (SOP). 

Bidang usaha yang dijalankan dengan franchise sendiri di Tanah Air sangat beragam, mulai dari waralaba frozen food, waralaba makanan, hingga waralaba yang sudah ternama seperti Indomaret atau Alfamart. Sedangkan ditingkat global beberapa waralaba seperti Mcdonald, Wendy’s hingga 7 eleven.

Sementara itu, business opportunity (BO) adalah pelaku usaha yang berusaha menjalankan konsep seperti waralaba. Agar terlihat cepat berkembang, perusahaan menjual konsepnya ke sebanyak mungkin calon mitra, namun secara internal perusahaan belum memiliki cabang yang terbukti mapan dan berkelanjutan.

Kemudahan bisnis serta minimnya investasi dibutuhkan seringkali menjadi keunggulan business opportunity dibandingkan waralaba. 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, per 3 Maret 2021, di Indonesia sebanyak 145 perusahaan. Berikut daftarnya. 

Direktori Waralaba (Franchise) di Indonesia per 3 Maret 2021: