EconopediaHeadlineIHSGKamus Bursa

Daftar Saham IDXHIDIV20: Emiten Berdividen Tinggi di 2025

TheEconopost.com, Bursa Efek Indonesia telah mengumumkan daftar saham baru yang tergabung ke dalam IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20).

IDXHIDIV20 adalah indeks yang dirancang manajemen BEI sebagai panduan bagi investor yang mencari pendapatan dari dividen, terutama dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. Pasalnya dividen menjadi salah satu jalan bagi investor saham mencari pendapatan pasif. Tentu indeks ini hanya acuan, meski direkomendasikan oleh BEI, namun sebelum berinvestasi, penting bagi investor untuk memahami profil risiko masing-masing, melakukan analisis fundamental, serta mengikuti perkembangan pasar agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

IDX High Dividend 20 (IDXHIDIV20) yang dirilis pekan lalu itu akan efektif per 5 Februari 2025 sampai dengan 3 Februari 2026. Konstituen indeks ini dipilih dengan memperhatikan tingkat likuiditas saham dan konsistensi dalam membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir serta menawarkan dividend yield yang tinggi. Dengan karakteristik ini, IDXHIDIV20 menarik bagi investor yang lebih mengutamakan stabilitas pendapatan dibandingkan dengan potensi pertumbuhan harga saham yang agresif.

Pada penutupan perdagangan 31 Januari 2025, IDXHIDIV20 tercatat di level 512,37 atau naik 1,31% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Saham-saham dalam IDXHIDIV20 umumnya berasal dari perusahaan dengan fundamental yang kuat, seperti sektor perbankan, barang konsumsi, dan energi.

    Strategi Investasi di IDXHIDIV20

    Untuk mengoptimalkan keuntungan dari indeks ini, investor dapat mempertimbangkan strategi berikut:

    • Investasi Jangka Panjang: Saham dividen cenderung lebih stabil dibandingkan saham pertumbuhan tinggi, sehingga cocok untuk strategi investasi jangka panjang. Meski demikian, bukan berarti konstituen indeks ini kebal terhadap pelemahan.
    • Reinvestasi Dividen: Menggunakan dividen yang diperoleh untuk membeli lebih banyak saham dapat meningkatkan akumulasi kekayaan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
    • Diversifikasi Portofolio: Meskipun saham dividen menawarkan pendapatan pasif, diversifikasi ke sektor lain yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi tetap diperlukan untuk mengurangi risiko portofolio.

    Dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia, Sabtu, 1 Februari 2025, BEI mengeluarkan 7 emiten milik konglomerasi dari indeks ini yaitu Grup Barito milik Prajogo Pangestu, Grup Salim, hingga Grup Sinarmas. Emiten yang dikeluarkan dari IDXHIDIV20 adalah Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), Barito Pacific Tbk. (BRPT), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR). Sebagai konsekuensinya, BEI memanggil kembali enam emiten untuk menjadi konstituen indeks dividen tinggi ini.

    Saham yang ditambahkakan adalah ACES, AKRA, BNGA, HMPS, PGAS, BNGA, JPFA, dan SIDO. (lihat tabel).


    Redaksi

    Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com