Ekuitas Matahari (LPPF) Terancam Negatif Setelah Bagi Dividen, Begini Penjelasan Perusahaan
TheEconopost.com, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyampaikan rencana pembagian dividen tunai sebesar Rp300 per saham untuk tahun buku 2024, dengan total nilai mencapai Rp451,86 miliar tidak akan membuat ekuitas perusahaan negatif. Menurut perseroan meski pembagian dividen akan menggerus saldo laba tidak dicadangkan, manajemen memastikan kondisi ekuitas tetap positif hingga kuartal kedua 2025.
Susanto, Corporate Secretary LPPF dalam keterbukaan informasi menjawab permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia memaparkan bahwa laba bersih tahun 2024 tercatat sebesar Rp827,65 miliar. Setelah dikurangi dividen dan cadangan wajib, saldo laba tidak dicadangkan per 31 Desember 2024 masih mencapai Rp3,79 triliun.
Komposisi ekuitas per akhir 2024 menunjukkan modal saham tercatat sebesar Rp243,77 miliar, sementara tambahan modal disetor berada dalam posisi negatif sebesar Rp3,63 triliun. Saham treasuri juga tercatat negatif sebesar Rp1,52 miliar, dan cadangan perubahan nilai wajar aset keuangan negatif Rp131,04 miliar. Saldo laba yang dicadangkan sebesar Rp50,86 miliar, sedangkan saldo laba tidak dicadangkan mencapai Rp3,42 triliun. Laba tahun berjalan selama 2024 adalah Rp827,65 miliar, dengan dividen yang akan dibagikan sebesar Rp451,86 miliar. Secara keseluruhan, total ekuitas perseroan per akhir Desember 2024 adalah sebesar Rp325,79 miliar.
Setelah pembagian dividen, ekuitas proforma akan berkurang menjadi negatif Rp677,48 miliar. Namun, dengan asumsi perolehan laba bersih lebih dari Rp600 miliar pada kuartal pertama 2025, manajemen memperkirakan ekuitas akan kembali positif pada kuartal kedua 2025.
“Setelah mendistribusikan dividen tunai pada akhir April 2025, Perseroan berkeyakinan tetap dapat mempertahankan ekuitas positif pada kuartal kedua tahun 2025 sesuai dengan kinerja berjalannya,” katanya.
Matahari menyatakan kebijakan dividen ini sejalan dengan komitmen perusahaan membagikan minimal 50% laba bersih tahunan kepada pemegang saham, sekaligus menjaga prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik. Pembayaran dividen pada April 2025 sepenuhnya akan menggunakan kas internal senilai Rp398,7 miliar, tanpa penarikan utang. Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman siaga sebesar Rp1,7 triliun dari CIMB Niaga jika dibutuhkan.
Bayar Sesuai Keinginan Anda Terima kasih telah membaca berita istimewa di The Econopost. Jika Anda menyukai jurnalisme kami—bebas klikbait, bebas tekanan politik, dan fokus pada hal-hal penting di pasar dan ekonomi—dukung kami dengan membeli berita yang Anda suka sesuai keinginan. Tak ada paywall. Tak ada sponsor yang mengatur isi. Hanya Anda yang membuat kami tetap independen. Berapapun pembayaran Anda, sangat berarti. Mari jaga berita berkualitas tetap hidup dan bisa diakses semua orang. Bayar Sekarang – Sesuai Keinginan Anda!. ![]() Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda. Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan. |