Tips Sehat Mudik: Cara Menangani Gangguan Kesehatan di Perjalanan
TheEconopost.com, Allianz Indonesia membagikan sejumlah tips penanganan awal bagi pemudik yang mengalami gangguan kesehatan selama perjalanan. Faktor seperti perubahan pola makan, kondisi cuaca yang berbeda, serta kelelahan akibat perjalanan panjang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan bagi pemudik.
Head of Claim Cashless, Credentialing, Payment, and Data Analytics Allianz Indonesia, dr. Tubagus Argie Sunartadirdja, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan sebelum dan selama perjalanan mudik. “Sebelum melakukan perjalanan mudik, kondisi kesehatan menjadi faktor penting yang tidak boleh terlupakan. Beberapa penyakit yang dianggap sederhana, apabila dibiarkan dan tidak ditangani bisa mengganggu kesehatan dan kenyamanan saat mudik,” ujarnya.
Beberapa gangguan kesehatan yang umum dialami pemudik antara lain gangguan pencernaan seperti diare dan maag, demam, flu, sakit kepala, serta mual ringan. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Allianz Indonesia merekomendasikan beberapa langkah penanganan awal:
- Perbanyak konsumsi cairan Dehidrasi akibat perjalanan panjang dapat menyebabkan tubuh lemas dan daya tahan tubuh menurun. Pemudik disarankan untuk mengonsumsi cairan yang cukup, terutama jika mengalami diare, dengan menggunakan larutan oralit guna menjaga keseimbangan elektrolit.
- Makan secara teratur Pemudik perlu menjaga pola makan yang teratur dan memilih makanan yang bersih serta mudah dicerna guna mencegah gangguan pencernaan. Hindari konsumsi makanan secara berlebihan agar terhindar dari gangguan lambung yang dapat mengganggu kenyamanan perjalanan.
- Beristirahat secara cukup Istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan energi tubuh. Pemudik dianjurkan untuk berhenti sejenak jika merasa lelah guna menghindari risiko kecelakaan akibat kelelahan.
- Meminum obat sesuai kebutuhan Jika mengalami gejala seperti mual, demam, flu, sakit kepala, atau gangguan pencernaan, pemudik disarankan untuk mengonsumsi obat yang sesuai, seperti parasetamol atau antasida. Bagi mereka yang mengonsumsi obat secara rutin, disarankan untuk menyiapkan obat-obatan sebelum berangkat guna menghindari kesulitan mencari obat selama perjalanan.
Selain itu, jika kondisi kesehatan tidak membaik, pemudik dapat memanfaatkan layanan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter. Layanan ini memungkinkan pemudik mendapatkan diagnosis dan rekomendasi pengobatan secara cepat.
“Sangat penting bagi pemudik mengutamakan kondisi tubuh dan tidak mengabaikan ketika terjadi gejala awal sakit agar tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih serius,” tutup dr. Argie.
Bayar Sesuai Keinginan Terima Kasih Sudah Membaca Berita Istimewa Ini di The Econopost! Melihat pesan ini dan rasanya menyebalkan. Kami tahu itu. (Bayangkan bagaimana rasanya bagi kami yang menulisnya …) Namun, ini juga sangat penting. Salah satu aset terbesar kami adalah dukungan pendanaan dari Anda para pembaca setia. Pendanaan pembaca berarti kami dapat meliput apa yang perlu untuk Anda. Kami tidak terikat pada keinginan politik ataupun kebijakan para pengusaha. Tidak seorang pun dapat mengatur kami apa yang tidak boleh dikatakan atau apa yang tidak boleh dilaporkan. Pendanaan pembaca berarti kami tidak perlu mengejar klik dan jumlah pengunjung. Kami tidak mati-matian mencari perhatian Anda dengan judul sensasional demi kepentingan diri sendiri: kami mengejar cerita yang dianggap penting oleh tim editorial kami, dan percaya layak untuk Anda baca. Pendanaan pembaca berarti kami dapat menjaga situs web kami tetap terbuka, memungkinkan sebanyak mungkin orang untuk membaca jurnalisme berkualitas mengetahui informasi tentang pasar modal dan ekonomi. Kami menghargai apa pun yang dapat Anda berikan. ![]() Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda. Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan. Best Regard |