Tips Investasi Saham ala Lo Kheng Hong untuk Pemula
Tempias.com, JAKARTA –Sebagai salah satu investor saham paling kaya di Indonesia, Lo Kheng Hong sering membagikan ilmunya lewat media online, podcast, youtube, maupun melalui buku biografi tentang dirinya.
Kemurahan hatinya dalam berbagi ilmu, bahkan secara gratis, menjadi salah satu bentuk kepeduliannya kepada investor pemula yang baru mengenal dunia pasar modal dalam negeri.
Beliau bahkan sering kali mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai berinvestasi, tapi juga mengingatkan untuk tidak gegabah dalam memilih perusahaan tempat menanam saham.
Tips Investasi Saham Pemula ala Lo Kheng Hong
Memang dibutuhkan ilmu dan pengalaman selama puluhan tahun untuk bisa setara dengan Lo Kheng Hong. Tapi sebagai investor pemula, kita bisa mulai dengan mendengarkan kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong berikut ini.
Saham Adalah Instrumen Investasi, bukan Trading
Yang pertama dan paling penting, kita harus paham bahwa saham adalah instrumen investasi, bukan sebuah trading.
Apa bedanya investasi dengan trading?
Secara sederhana, dibutuhkan jangka waktu yang panjang, bahkan bertahun-tahun, untuk mendapatkan keuntungan dari investasi. Sedangkan dengan saham, Anda bisa mendapatkan untung hanya dalam satu atau dua hari, bahkan hitungan jam.
Lo Kheng Hong berkata bahwa trading saham jauh lebih melelahkan dan membuat stress. Sebab kita harus memantau pergerakan pasar tiap detik bila ingin mendapat untung.
Jadi, tidak ada bedanya dengan bekerja kantoran.
Hindari Berutang untuk Modal Investasi
Pada dasarnya, investasi dilakukan agar kondisi finansial kita selalu stabil di masa kini hingga masa depan.
Sedangkan dengan berhutang, artinya kita membeli apa yang tidak bisa kita sanggupi secara ekonomi pada masa tersebut. Alhasil di masa yang mendatang, kondisi ekonomi kita bisa makin tidak seimbang karena harus membayar hutang sambil mencukupi kebutuhan bulanan.
Belum lagi bila investasi saham yang kita tanam malah merosot, yang mana dialami oleh Lo Kheng Hong ratusan kali.
Beliau lebih menyarankan agar kita menabung untuk memulai perjalanan di dunia saham. Karena di awal-awal investasi, pasti pergerakan pasar tidak akan sesuai dengan apa yang kita kira dan rugi karena investasi itu hal yang pasti terjadi.
Reading, Thinking, Investing
Setinggi apapun ilmu yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong, ia tidak pernah berhenti membaca dan belajar.
Justru, beliau punya slogan RTI (Reading, Thinking, Investing). Rutinitas ini bukan hanya dilakukan untuk mempelajari ilmu baru, tapi juga merefresh ilmu lama agar segar kembali.
Dengan begitu walaupun usianya terus menua dan daya ingatnya terus menurun, beliau tidak akan pernah lupa akan ilmu yang pernah dipelajarinya dulu.
Tidak Hidup Bermewah-mewahan
Kita bisa melihat mana orang yang kaya karena usaha dan kerja kerasnya sendiri dan mana yang didapat secara instan dengan privilege.
Bisa dilihat sendiri, dengan harta bernilai ratusan miliar, Lo Kheng Hong tetap setia dengan mobil Volvo yang sudah ia selama puluhan tahun.
Ia berpendapat bahwa nilai-nilai barang mewah seperti mobil akan terus menyusut.
Hidup dalam kesederhanaan membuatnya semakin rendah hati, tidak sombong, dan tidak gengsi untuk mempelajari ilmu baru yang masih asing.
Lo Kheng Hong justru lebih suka menghabiskan uangnya untuk berwisata, sebab nilai dari pengalaman yang didapat tidak akan tergerus oleh inflasi atau penyusutan ekonomi apapun.
Poin utama yang bisa kita pelajari dari Lo Kheng Hong adalah semuanya butuh proses dan kesabaran, baik dalam belajar maupun dalam melihat peluang di pasar modal.
Oleh karena itu jangan tergiur dengan pergerakan pasar yang potensinya besar hingga rela meminjam sana-sini untuk menanam modal. Sebab dalam dunia ekonomi, ada ilmu yang dinamakan Resiko Ekonomi, dimana seyakin apapun kita, masih ada kemungkinan semuanya tidak berjalan sesuai rencana dan dibutuhkan rencana untuk meminimalisir kerugian bila hal tersebut terjadi.