Saat BEI Bicara Kekuatan Investor Ritel
Tempias.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah transaksi di pasar modal Indonesia telah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dalam 3 tahun terakhir.
Data BEI menunjukkan pada 2020, jumlah transaksi mencapai 677.430 transaksi, pada akhir 2021 rata rata transaksi sebanyak 1,29 juta kali dan per pertengahan Juli 2022 sudah menembus 1,38 juta kali transaksi.
Verdi Ikhwan, Kepala Divisi Riset BEI menyebutkan peningkatan volume transaksi juga beriringan mengungkapkan, BEI terus menargetkan pertumbuhan investor ritel dari tahun ke tahun.
“Penambahan investor baru tetap terjaga,” ujarnya dalam edukasi wartawan pasar modal yang digelar secara virtual, Rabu, 20 Juli 2022.
Peningkatan volume ini tidak lepas dari terus tumbuhnya jumlah investor ritel. Berdasarkan data BEI, dari aktivitas transaksi 47 persen transaksi di BEI dilakukan oleh ritel dalam setahun terakhir. Bandingkan dengan investor institusi domestik 22 persen dan investor institusi asing 31%.
Jumlah ini sejatinya menurun karena di saat pandemi, perdagangan oleh ritel mencapai 59 persen. Sementara investor institusi domestik 17 persen dan investor institusi asing 24 persen. Hingga 30 Juni 2022, BEI memiliki 9,1 juta investor bandingkan pada periode sebelum pandemi atau akhir 2019 yang tercatat 2,48 juta.
Dari jumlah ini sebanyak 4 juta diantaranya merupakan investor saham. Sedangkan pada akhir 2019 sebanyak 1,10 juta.
Meski jumlahnya besar, kapasitas nilai transaksi ritel hanya 15,6 persen per Juni 2022.
Meski transaksi terus meningkat, Verdi mengingatkan investor untuk memahami dengan baik mekanisme pasar modal. Termasuk dampak kebijakan global seperti suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed.
“Semua indeks di dunia itu mengalami penurunan. Yang menjadi kekhawatiran kita dan kita perlu berhati-hati saat ini yaitu suku bunga di AS itu akan naik 50 sampai 75 basis poin, bahkan bisa jadi 100 basis poin. Di dalam negeri, kalau suku bunga di AS naik terus, bisa jadi suku bunga kita juga akan mengalami kenaikan,” tutur Verdi. (Ira Guslina)