Profil Armand Hermawan, Direktur Baru ISAT Wakil Pemerintah Indonesia
Tempias.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham Indosat (IDX: ISAT) hari ini resmi, Selasa, 28 Desember 2021 resmi menyetujui merger dengan Tri Indonesia.
Rapat juga menyetujui perubahan nama perusahaan menjadi Indosat Ooredoo Hutchison. Termasuk perubahan jajaran manajemen yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Indonesia, Ooredoo dan Hutchison.
Dalam RUPSLB ISAT, Halim Alamsyah ditetapkan sebagai komisaris utama yang baru. Dia merupakan pejabat karir Bank Indonesia dengan posisi terakhir Deputi Gubernur. Selepas dari BI, Halim kemudian ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga periode jabatannya berakhir pada 2020 lalu.
BACA JUGA: Indosat (IDX: ISAT) dan 3 Indonesia Resmi Merger, Catatkan Nilai Transaksi US$ 6 miliar
Dalam dewan komisaris baru, ISAT juga menunjuk dua Deputi Komisaris Utama yakni Canning Fok Kin Ning dan Aziz Aluthman Fakhroo.
Empat komisaris independen dimasukkan dalam struktur baru, mereka adalah Hernando, Wijayanto Samirin, Elisa Lumbantoruan, Syed Maqbul Quader dan Rudiantara
Para komisaris yang mewakili pemegang saham adalah Frank John Sixt, Cliff Woo Chiu Man, Patrick Walujo, Nigel Thomas Byrne, Rene Werner, Ahmad Abdulaziz A A Al Neama, dan Meirijal Nur.
Dalam jajaran direksi terdapat kejutan baru. Dari semula lima nama yang diperkirakan dalam prospektus, pemerintah mengganti wakilnya. Semula, pemerintah diwakili oleh Arief Musta’in sebagai direktur ISAT.
Akan tetapi setelah RUPS, nama Arief tidak lagi muncul namun diganti oleh Armand Hermawan. Nama ini melengkapi susunan yang sudah diumumkan sebelumnya dalam prospektus yakni Direktur Utama Vikram Sinha, dibantu Direktur Irsyad Sahroni, Nicky Lee Chi Hung, dan Muhammad Buldansyah.
BACA JUGA: PP PMN Holding Pariwisata Terbit, Angkasa Pura Hingga Sarinah Bukan Lagi BUMN
Lalu siapa Armand yang dipercaya oleh Erick Thohir untuk ikut membangun ISAT?
Dilihat dalam profil Linkedinnya, Armand merupakan sosok yang dekat dengan dunia keuangan dan membangun awal mula karir profesionalnya di Indosat.
Setamat kuliah di jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran (1990), Armand kemudian bergabung dengan sebagai salah satu kantor akuntan publik terbesar di dunia Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).
Armand kemudian bergabung dengan Indosat (2004-2010) ketika perusahaan ini dalam proses merger internal dengan Satelindo hingga kemudian beralih kepemilikan ke Ooredoo, Qatar.
Meninggalkan Indosat Armand kemudian memimpin sisi keuangan BUMN di bawah Menteri Keuangan, PT Penjamin Infrastruktur Indonesia. Bergabung sebagai Direktur Keuangan pada 2010, dia kemudian ditetapkan sebagai Presiden Director pada 2017.
Hanya 2 tahun menjadi direktur utama PII, Armand kemudian ditarik Erick Thohir untuk menjadi Direktur Strategi dan Transformasi Angkasa Pura II. Jabatan yang juga membawa Armand merangkap komisaris di PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau lebih dikenal dengan Bandara Internasional Kertajati.
Kini kiprah Armand akan kembali diuji di bekas kantor lamanya dengan menjalankan peran mewakili kepentingan pemerintah Indonesia.