HeadlineIHSG

Pergerakan Harga Saham Kimia Farma (IDX: KAEF), Kode Emiten & Kinerja Keuangan

Tempias.com, JAKARTA – PT Kimia Farma Tbk. (kode saham IDX: KAEF) mengumumkan mulai memasarkan vaksin gotong royong untuk individu. Vaksin yang digunakan Kimia Farma adalah Sinopharm. Vaksin dari China yang penggunaan awalnya dilakukan oleh Uni Emirat Arab (UEA). 

Emiten dengan kode saham  KAEF ini telah memiliki payung dari Kementerian Kesehatan yakni Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021. Individu yang ingin vaksin mandiri dapat datang ke sejumlah klinik Kimia Farma dan membayar Rp 879.140 per orang. Vaksin Sinopharm akan dijual mulai Senin, 12 Juli 2021. 

 

BACA JUGA: INAF, KAEF, KBLF, Hingga PYFA, Ini Daftar 21 Saham Kesehatan IDXHealthcare

 

Kebijakan vaksin berbayar ini memberi peluang tambahan pendapatan bagi Kimia Farma. Pasalnya, meski biaya sudah ditetapkan, program ini memberikan pendapatan jasa bagi perusahaan. 

HARGA SAHAM KIMIA FARMA (IDX: KAEF)

Kimia Farma mulanya merupakan badan usaha milik negara (BUMN). Akan tetapi, seiring pembentukan holding perusahaan farmasi per Januari 2020, saham pemerintah di Kimia Farma dialihkan kepada PT Bio Farma (persero). Bio farma Perusahaan farmasi dan vaksin yang bermarkas di Pasteur, Jawa Barat. 

Berdasarkan data KSEI kepemilikan saham KAEF di atas 5 persen per Juni 2021 hanya dimiliki oleh Bio Farma dengan kepemilikan 90,025 persen atau 4,99 miliar lembar saham.

Kepemilikan saham masyarakat atau di bawah 5 persen di Kimia Farma (IDX: KAEF) sebanyak 10 persen. 

Sebagai bagian dari perusahaan farmasi milik negara, harga saham Kimia Farma naik turun dalam 5 tahun terakhir seiring kinerjanya. 

Pada penutupan perdagangan 15 Juli 2016, harga saham KAEF berada pada level Rp 1.170 per lembar. Harga saham KAEF sempat melambung ke level Rp 3.270 pada 25 Agustus 2017. 

Selanjutnya saham KAEF setahun kemudian bergerak turun hingga menyentuh level terendah pada 18 Mei 2018 di level Rp 2.020. Selanjutnya pada 2019, saham KAEF naik ke level tertinggi Rp 3.700 pada 5 April 2019. 

Saham KAEF selanjutnya bergerak turun hingga level Rp 580 saat pandemi menerjang pada 28 Februari 2020. 

 

BACA JUGA: Bukan E-IPO, Begini Cara Beli Saham Bukalapak (IDX: BUKA)

 

Meningkatnya harapan akan perusahaan farmasi dengan lonjakan kasus Covid-19, harga saham KAEF melonjak hingga level Rp 6.975 per lembar pada 12 Januari 2021. Harga saham KAEF kemudian longsor ke level Rp 3.150 pada penutupan perdagangan 9 Juli 2021. 

Dengan posisi penutupan perdagangan 9 Juli 2021 ini, artinya sepanjang tahun berjalan (year-to-date), harga saham KAEF ini longsor 27,42 persen. 

Penurunan harga saham KAEF seiring penurunan kinerja. Hingga 31 Maret 2021, atau pada kuartal I/2021 lalu, laba KAEF baru Rp 17,29 miliar. Jumlah ini anjlok 33,89 persen dibanding periode yang saham tahun sebelumnya sebesar Rp 26,16 miliar.

Sepanjang 3 bulan pertama 2021, KAEF membukukan penjualan neto Rp 2,3 triliun atau turun 4,24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,4 triliun. 

 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com