Nusa Konstruksi (IDX: DGIK) Akuisisi Saham Dirgantara Yudha Artha
Tempias.com, Jakarta- Sebagai langkah menyambut momentum pemulihan ekonomi 2022, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (IDX: DGIK) kembali melebarkan sayap bisnis. Melalui anak usahanya PT Duta Buana Permata (DBP), DGIK akan membeli 35 persen saham PT Dirgantara Yudha Artha.
Untuk akuisisi ini, DGIK menyiapkan dana sebenar Rp 256,5 miliar sesuai hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) selaku penilai independen yang terdaftar di OJK. Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Budi Susilo mengatakan akuisisi merupakan tahapan awal dari proses sinergi lini bisnis konstruksi yang dimiliki PT Global Dinamika Kencana (GDK) untuk memperkuat lini bisnis konstruksi.
“Sinergi juga ditujukan untuk percepatan pertumbuhan lini bisnis konstruksi kedepannya, yang seluruhnya nanti dibawah DGIK dan membawa DGIK ke level yang lebih tinggi yaitu menjadi salah satu perusahaan konstruksi swasta nasional besar di Indonesia yang bisa bersinergi dengan perusahaan konstruksi besar lainnya baik dalam dan luar negeri,” jelas Budi Susilo dalam keterangan resmi, Senin, 18 April 2022.
Lebih jauh, Budi mengatakan konsolidasi ini merupakan bagian dari pertumbuhan anorganik yang mampu mendorong pertumbuhan secara eksponensial. Dirgantara Yudha Artha merupakan perusahaan jasa konstruksi dengan spesialisasi infrastruktur, keahlian di proyek infrastruktur tersebut juga didukung lebih dari 300 alat berat.
“Jadi dengan sinergi ini, maka sudah pasti kapasitas kami meningkat, baik dalam hal penambahan spesialisasi segmen konstruksi yang dimiliki maupun peningkatan sumber daya operasional konstruksi,”ujar Budi lagi.
Akuisisi ini diyakini bisa mendorong DGIK untuk semakin agresif menggarap proyek-proyek high rise building. Adapun Dirgantara merupakan perusahaan konstruksi yang sudah berdiri sejak tahun 1990.
Dengan spesialisasi pada konstruksi infrastruktur, Dirgantara sudah berpartisipasi dalam proyek-proyek konstruksi nasional, seperti infrastruktur bandara (Runway & Hangar), kawasan industri, jalan raya, jalan tol, dan yang terbaru dalam pembangunan proyek Tol Cikopo Palimanan. Dirgantara memiliki wilayah operasional berdasarkan proyek yang sedang dan sudah dikerjakan tersebar di wilayah di Indonesia.
Selain segmen jasa konstruksi, Dirgantara juga menyediakan jasa sewa alat berat untuk mengoptimalkan monetisasi keunggulan peralatan konstruksi yang dimiliki oleh Perseroan\ Budi yakin akuisisi Dirgantara akan mempercepat pertumbuhan kinerja DGIK di 2022. Apalagi, ia mengklaim perseroan juga telah berada dalam kondisi keuangan yang sangat baik.
“Tahun ini kami menargetkan, secara pencapaian pendapatan sudah bisa pulih seperti sebelum Covid. Artinya kami menargetkan bisa pulih lebih cepat, begitu juga untuk kedepannya. Kami optimis ekspansi yang kami lakukan baik secara organik maupun anorganik bisa menghasilkan pertumbuhan yang optimal”, ungkap Budi Susilo.
Untuk tahun buku 2022, DGIK menargetkan pendapatan mampu mencapai Rp 1 triliun atau tumbuh 173 persen (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk besaran pertumbuhan laba bersih ditargetkan bisa tumbuh di atas pertumbuhan pendapatan. (Ahmad Ridwan)
