HeadlineMeet the LeaderSosok

Mengintip Strategi Bank Commonwealth Hadapi Booming Bank Digital

Melesatnya pertumbuhan transaksi digital Tanah Air turut mempercepat digitalisasi di sektor perbankan. Bank Indonesia mencatat, pada 2021 transaksi e-commerce tumbuh 51,6 persen dan diperkirakan akan terus meningkat pada 2022 hingga mencapai Rp 530 triliun. Sedangkan nilai transaksi uang elektronik tumbuh 40,9 persen (yoy) mencapai Rp 84 triliun. Sedangkan transaksi digital banking meningkat 45,9 persen (yoy) menjadi Rp 40 ribu triliun.

Menghadapi digitalisasi ini, beberapa bank pun bertransformasi dan berpindah menjadi Bank Digital.  Pada 2020 Bank Jago muncul sebagai reinkarnasi dari PT Bank Artos Indonesia  yang bermarkas di Bandung. Bank lain yang turut bertransformasi adalah Bank Yudha Bhakti menjadi Bank Neo Commerce, (IDX: BBYB), BRI Agroniaga menjadi Bank Raya (IDX: AGRO), Maybank Syariah menjadi Net kemudian menjadi Aladin (IDX: BANK) hingga  Bank Harda menjadi Allo Bank (IDX: BBHI).  

Meski begitu, tak semua bank memilih bertransformasi penuh menjadi Bank Digital. Bank Commonwealth Indonesia termasuk salah satu yang memilih tetap di bisnis bank konvensional dengan menghadirkan inovasi produk dan layanan digital.  

Bagaimana strategi Bank Commonwealth dalam bertahan di industri perbankan di tengah gempuran Bank Digital? Berikut petikan wawancara Tempias.com, dengan SVP, Head of Marketing, Branding and Digital Products Bank Commonwealth, Lia Rosmalia

Bagaimana Bank Commonwealth melihat pergeseran perilaku mayoritas nasabah bank di Indonesia menjadi lebih digital? 

Ya kami sudah memperkirakan hal ini, seperti yang pernah disampaikan oleh McKinsey saat ini sekitar  78% nasabah Indonesia kini aktif menggunakan perbankan digital minimal sebulan sekali melalui online channels, yang sebelumnya 57% pada tahun 2017 selain disebabkan karena situasi pandemi dalam dua tahun terakhir, digital juga sudah menjadi lifestyle bagi masyarakat Indonesia.  

 

Langkah apa yang disiapkan dan telah dilakukan oleh Bank Commonwealth dalam memanfaatkan digitalisasi di bidang perbankan? 

Terkait dengan digitalisasi perbankan, kami sudah melakukannya sejak 2016 dengan meluncurkan berbagai produk digital dimulai dengan e-Kiosk,suatu mesin yang memungkinkan nasabah membuka rekening bank tanpa bantuan staf dalam waktu kurang dari 10 menit. Kemudian kami meluncurkan aplikasi seluler CommBank SmartWealth pada tahun 2019 untuk mendigitalkan transaksi investasi sederhana dan manajemen portofolio. 

Pada 2021 kami melanjutkan tren dengan meluncurkan CommBank Mobile, suatu aplikasi andalan kami yang dirancang tidak hanya dapat digunakan oleh nasabah untuk transaksi perbankan tetapi juga untuk sebagai solusi untuk membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka. Kami juga memiliki beberapa produk dan layanan digital yang inovatif dan menarik yang akan diluncurkan sepanjang 2022. 

Bagaimana strategi Bank Commonwealth menghadapi makin banyaknya bank digital di Tanah Air? 

Kami percaya bahwa perbankan digital adalah kunci untuk mendorong inklusi dan stabilitas keuangan di Indonesia, perbankan digital akan memberikan akses yang lebih luas dan meningkatkan literasi keuangan. sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat dari layanan perbankan. Dan dengan semakin banyak bank digital memasuki market – yang berpotensi menggantikan beberapa aktivitas perbankan konvensional saat ini – kami yakin hal ini akan mendorong peningkatan layanan keuangan yang akan berdampak positif kepada masyarakat.

Bank Commonwealth sendiri telah mengantisipasi hal ini dengan melakuan digital transformasi sejak tahun 2016 dengan  3 prinsip utama sebagai berikut :

Pertama, keunggulan layanan digital. Sebagai bank yang selalu mendapat peringkat tinggi untuk keunggulan layanan di Indonesia, kami berupaya untuk menerjemahkan keunggulan layanan tersebut ke dalam layanan digital kami. Seperti merancang aplikasi yang intuitif dan mudah digunakan, atau ketika melayani nasabah melalui layanan call center, kami ingin selalu memberikan layanan yang terbaik.

Kedua, proposisi digital terbaik di pasar. Sejak tahun 2017 Bank Commonwealth Bank meluncurkan beberapa produk digital inovatif untuk menjawab kebutuhan nasabah kami.

Ketiga, model operasional. Seiring dengan bertambahnya nasabah kami, kami juga menggunakan teknologi terbaru  untuk dapat menjalankan operasional bank secara efisien dengan proses yang meminimalkan interaksi manusia. 

Kami juga telah membangun model operasional yang scalable untuk menunjang pertumbuhan nasabah, dan melakukan migrasi ke teknologi berbasis cloud dengan beberapa mitra teknologi terkemuka.

 

Apakah Bank Commonwealth memiliki rencana untuk bermigrasi menjadi Bank Digital? 

Saat ini fokus Bank Commonwealth adalah untuk melanjutkan strategi transformasi digital yang telah kami implementasikan sejak tahun 2016 karena kami melihat hal ini adalah Langkah yang tepat bagi bank saat ini. Namun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti bagi untuk membuka diri untuk menjadi Bank Digital jika strategi tersebut dirasakan tepat untuk bank.***

 

Putra

Editor In Chief https://www.theeconopost.com/ Hubungi saya di redaksi@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com