Bank Neo Commerce (IDX: BBYB) Gelar RUPLB Siang Ini, Bagaimana Kinerja Saham?
Tempias.com, JAKARTA- Menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Neo Commerce Tnk (IDX: BBYB) yang berlangsung Jumat sore, 8 Oktober 2021, harga saham di lantai bursa mengalami penurunan. Pada perdagangan sesi pertama, harga saham BBYB ditutup sementara Rp 1.425.
Sebelumnya harga saham BBYB sempat menyentuh level Rp 1.500 pada perdagangan Rabu, 6 Oktober 2021. Meski begitu bila ditarik garis satu bulan perdagangan, harga saham BBYB hari ini naik 3,64 persen dari Rp 1.375 pada perdagangan Rabu, 8 September 2021.
Pada RUPSLB hari ini, Bank Neo mata acara utama adalah pengesahan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali baru BBYB. Agenda ini sebelumnya sudah diagendakan pada Senin, 20 September 2021 namun gagal disepakati.
“Sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat (2) POJK 41/2019, pengambilalihan saham bank dianggap mengakibatkan beralihnya Pengendalian (sebagaimana didefinisikan dalam POJK 41/2019) bank apabila kepemilikan saham menjadi yang terbesar pada Bank, “ jelas direksi dalam keterbukaan informasi, Kamis, 7 Oktober 2021.
BACA JUGA: BBYB Gelar RUPSLB: Menanti Gebrakan Ekosistem Alibaba dan Aksi Right Issue (Lagi)
Pada RUPSLB pertama, rapat tidak memenuhi kuorum untuk penetapan agenda pertama. Rapat hanya dihadiri 73,4 persen pemegang saham, dari yang seharusnya minimal sebanyak 75 persen pemegang saham.
Setelah pelaksanaan PMHMETD III, Akulaku merupakan pemegang saham sebesar yang memiliki 1,66 miliar saham BBYB atau setara dengan 24,98 persen dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor di BBYB. Hal ini mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar BBYB dan mengakibatkan beralihnya pengendalian atas BBYB.
Ihwal persiapan Akulaku menjadi pengendali baru BBYB sebelumnya telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Nomor SR-16/PB.1/2021 yang dikeluarkan pada tanggal 26 Juli 2021. Pengambilalihan saham membuat Akulaku menjadi pemegang saham terbesar sekaligus pengendali BBYB dengan kepemilikan 24,98 persen saham.
LANJUT RIGHT ISSUE
Meski Akulaku belum resmi menjadi pengendali, Bank Neo telah menetapkan agenda penambahan modal lewat right issue yang telah disepakati pada RUPSLB 20 September 2021.
Dalam RUPSLB disepakati Bank Neo Commerce melakukan penambahan modal dasar perseroan menjadi Rp 3 triliun dari sebelumnya Rp 1,5 triliun. Perusahaan akan melepas saham baru sehingga saham yang ada sekarang dari 15 miliar akan menjadi Rp 30 miliar dengan nominal Rp 100.
Dalam penjelasan resminya, Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, mengatakan tujuan perubahan modal dasar merupakan bagian dari rencana penambahan modal disetor perseroan. Langkah ini perlu dilakukan untuk memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan tentang pemenuhan modal minimum bank. Selain itu perusahaan juga ingin menggesa pertumbuhan usaha.
Mengenai pelaksanaan right issue jumbo ini selanjutnya akan diumumkan oleh direksi.