Jejak Aguan di Bursa Indonesia, IPO CBDK dan Daftar Saham Dekapannya
Nama konglomerat Sugianto Kusuma, atau yang lebih dikenal sebagai Aguan, kembali menjadi sorotan di pasar modal Indonesia (BEI). Pada Senin, 13 Januari 2025, Aguan membawa PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menggelar Initial Public Offering (IPO) di BEI.
CBDK merupakan anak usaha dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk atau PANI. Di perusahaan yang bergerak di bidang properti ini, Aguan bertindak langsung menjadi pengendali sekaligus Presiden Direktur.
Aguan adalah sosok yang kerap menjadi perbincangan di kalangan pelaku pasar modal Indonesia. Sebagai salah satu konglomerat terkemuka, Aguan dikenal melalui jaringan bisnisnya yang mencakup sektor properti, perhotelan, dan perdagangan. Namun, kiprahnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tidak kalah menarik untuk disorot.
Jejak Aguan di Bursa Indonesia
Sebelumnya, nama Aguan tidak banyak melintas di kalangan pasar modal setelah menarik emitennya PT Danayasa Arthatama Tbk. (SCBD) pada 2019 dari Bursa Efek Indonesia. Ia baru muncul kembali secara terbuka setelah masuk lewat backdoor listing dan mengambil alih PT Pratama Abdi Nusa Industri (PANI) yang menjadi gurita bisnis Aguan dengan Salim Grup yang diwakili Hindiarto Budiono di Pantai Indah Kapuk 2.
Mulanya PANI merupakan perusahaan produsen bidang industri kemasan kaleng yang berdiri sejak 1 Maret 2001. Perusahaan ini berkembang setelah mengakuisisi PT Windu Blambangan Sejati pada 2017 yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan dan jasa pembekuan/penyimpanan.
![]() | Terima Kasih Sudah Membaca Berita Premium di The Econopost! Konten yang Anda baca merupakan konten premium. Dukung kami dengan melakukan pembayaran melalui QRIS senilai Rp 5.000. Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda. Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan. Best Regard |
PANI berubah menjadi perusahaan terbuka setelah melantai di BEI pada September 2018. Saat itu perusahaan menggelar initial public offering (IPO) dengan harga Rp 108 per saham dengan melepas sebanyak 150 juta saham.
Pada 2021, Aguan melalui kongsi Agung Sedayu Grup dan Salim mengambil alih PANI melalui PT Multi Artha Pratama (MAP). Kongsi Aguan dan Salim ini saat itu tengah gencar mengembangkan properti di Pantai Indah Kapuk (PIK). Kongsi Aguan dan Salim masuk ke PANI dengan mengambil alih 80% saham atau mendekap sebanyak 328 juta saham.
Setelah Aguan masuk melalui MAP, PANI menggelar aksi korporasi pada Agustus 2022 berupa penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) dengan melepas sebanyak 13,12 miliar saham baru biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.
Setelah resmi masuk diakuisisi pemilik Agung Sedayu Grup, PANI terus memangkas kepemilikan saham di Windu Blambangan Sejati hingga akhirnya MAP menggenggam 88,07% saham PANI dan masyarakat sebanyak 11,93%.
Selanjutnya PANI yang semula bergerak di industri kemasan kaleng mulai melakukan diversifikasi usaha menjadi pengembang properti. Belakangan, Aguan mengganti nama PANI dari semula Pratama Abdi Nusa Industri menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pada 19 Juni 2023.
Bukan Orang Baru di Bursa, Deret Saham Afiliasi Aguan
Meski baru secara terbuka masuk ke BEI lewat PANI, Aguan sebenarnya bukanlah pemain baru. Ia sebenarnya sudah berada di bursa melalui sejumlah perusahaan yang terafiliasi.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
Salah satu tonggak penting dalam perjalanan Aguan di BEI adalah melalui PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Perusahaan ini menjadi sorotan setelah sukses melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) yang menggalang dana besar untuk pengembangan proyek-proyeknya.
PANI adalah perusahaan pengembang properti yang fokus pada kawasan terpadu di PIK. Proyek ini mencakup hunian, pusat perbelanjaan, area komersial, dan fasilitas hiburan. PANI menjadi kendaraan utama Aguan untuk memperluas pengaruhnya di sektor properti premium Indonesia.
Setelah melantai di BEI, PANI berhasil menarik perhatian investor dengan strategi pengembangan agresif dan prospek proyek jangka panjang yang menjanjikan. Pada 2024, PANI sukses menggelar dua kali Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) untuk memperkuat modal kerja dan ekspansi proyek.
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
Selain PANI, Aguan juga diketahui memiliki hubungan dengan beberapa entitas lain, baik langsung maupun tidak langsung, di pasar modal Indonesia. Salah satunya adalah PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha PANI yang bergerak di bidang real estat dan aktivitas perusahaan holding.
CBDK menjadi perhatian publik setelah mengumumkan rencana IPO dengan target penggalangan dana sebesar Rp2,3 triliun. Perusahaan ini resmi mencatatkan sahamnya di Papan Utama Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Januari 2025.
CBDK mencatatkan total 5.668.944.500 saham, terdiri atas saham pendiri sebanyak 5.102.050.000 saham dan saham dari penawaran umum: 566.894.500 saham. Harga penawaran saham adalah Rp4.060,00 per saham dengan nilai nominal Rp20,00 per saham
Saham CBDK tercatat di Papan Utama, yang diperuntukkan bagi perusahaan dengan kapitalisasi besar. Saham free float atau saham yang dapat diperdagangkan di publik mencapai 566.894.500 saham, setara dengan 10% dari total saham tercatat.
Para pengendali perusahaan, termasuk Susanto Kusumo dan Alexander Halim Kusuma, berkomitmen mempertahankan posisinya selama minimal 12 bulan pasca-penawaran umum.
Berdasarkan keterbukaan informasi pengendali CBDK terdiri dari Susanto Kusumo, Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma, dan Hindarto Budiono. Mereka adalah pengendali dengan kepemilikan saham melalui PANI.
Susanto Kusumo merupakan adik Aguan. Sementara itu Alexander Halim Kusuma dan Richard Halim Kusuma merupakan anak dari Aguan. Adapun Hindarto Budiono merupakan orang dekat Aguan, yang disebut punya kedekatan dengan pemilik Grup Salim, Anthoni Salim.
PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL)
PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 8 Agustus 2023. Emiten ini merupakan perusahaan distribusi perangkat telekomunikasi serta produk lifestyle, seperti Internet of Things (IoT), aksesori, sport fashion apparel, dan perlengkapan outdoor.
Melalui AIM, ERAL memperluas lini bisnisnya ke sektor jasa periklanan berbasis teknologi. AIM merupakan anak usaha baru yang didirikan bersama PT Kukuh Mandiri Lestari (KML). Perusahaan patungan bernama PT Aero Inovasi Media (AIM) ini akan menjalan usaha jasa periklanan dan pemasaran berbasis teknologi drone show di Indonesia.
Corporate Secretary ERAL, Badar Teguh Mancik Alam, menyampaikan bahwa pembentukan AIM diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi bisnis perseroan sekaligus menangkap peluang besar dalam industri periklanan kreatif berbasis teknologi di Indonesia.
“Dengan dibentuknya Perusahaan Patungan akan memberikan dampak pada bertambahnya lini bisnis yang dimiliki oleh Perseroan,” kata Teguh dalam pernyataan resmi, Selasa, 26 November 2024.
Pembentukan perusahaan ini telah disahkan melalui Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 41 tertanggal 15 November 2024 di hadapan notaris Sri Intansi, S.H., dan mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 25 November 2024.
ERAL memiliki penerima manfaat akhir Rebecca Halim, Istri dari Guo Zaiyuan yang memiliki nama Indonesia, Sugianto Kusuma atau Aguan. Rebecca memiliki ERAL melalui Erajaya Swasembada (ERAA).
Sementara itu, PT Kukuh Mandiri Lestari adalah perusahaan pengembang properti berbasis di Indonesia. PT Kukuh Mandiri Lestari merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Agung Sedayu dan Salim Grup dengan porsi kepemilikan 50:50 yang mengembangkan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) merupakan perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik. Perusahaan berdiri sejak Oktober 1996 dan pada 2011 mengakuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM). ERAA melantai di bursa pada akhir 2011 dengan melepas 31,7% saham ke publik.
Saham ERAA bergerak dalam bidang usaha ritel dan distributor untuk perangkat telekomunikasi hingga gadget. Erajaya Group merupakan importir telepon seluler, smartphone dan tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris, gadget seperti komputer dan perangkat elektronik, serta berbagai produk yang berhubungan dengan konektivitas jaringan internet seperti drone, smarthome, hingga smartwatch.
Beberapa produk yang bekerjasama dengan ERAA adalah Apple, ASUS, Blackberry, DJI, Garmin, Google, GoPro, Honor, Huawei, Lenovo, LG, Motorola, Nokia, OPPO, Realme, Samsung, Vivo, Xiaomi dan para operator seluler.
Sedangkan ERAA yang dikenal dengan toko Erafone ini memiliki 99,99 persen saham ERAL sebelum IPO. Jumlah ini kemudian susut menjadi 79,99 persen setelah pencatatan saham dilakukan hari ini, Selasa, 8 Agustus 2023 dengan harga pelaksanaan Rp 390 per lembar. Pencatatan yang menambah pundi ERAL sebesar Rp 404,62 miliar.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) merupakan perusahaan Aguan yang bergerak di bidang perbankan. Perusahaan ini ia kelola dengan berkongsi dengan pengusaha Tommy Winata.
Di INPC, Aguan dan Tommy berbagi peran sebagai Wakil Komisaris Utama. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INPC yang digelar pada 27 Juni 2023 kembali mengukuhkan posisi Aguan dan Tommy di bank tersebut. Mereka berdua juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir INPC.
PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD)
PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) pertama kali melantai di bursa pada 1984. Saat itu, JIHD menjadi perusahaan pelopor yang melantai di bursa.
Mengutip laporan porsi kepemilikan saham JIHD, perusahaan ini juga merupakan kongsi Aguan dan Tommy Winata. Adapun Aguan masuk melalui PT Kresna Aji Sembada yang menjadi pengendali sejak 2017.
PT Kresna Aji Sembada dimiliki bersama Keluarga Sugianto Kusuma (Aguan) dan Keluarga Tomy Winata. Merujuk data terbaru Kresna Aji memiliki 40,03% saham perseroan. Merujuk struktur pengurus, Aguan merupakan komisaris utama JIHD sedangkan Tommy menjadi wakil komisaris utama. Aguan juga memiliki PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS), bersama ketiga anaknya yang memegang saham CKAS dengan porsi sama.

