IHSG Rebalancing, TLKM-ARTO Diuntungkan namun BBCA-UNVR-HMSP dapat Tekanan
Tempias.com, JAKARTA – Keputusan Bursa Efek Indonesia memberlakukan metodologi pembobotan indeks berdasarkan saham free float diperkirakan akan mendorong rebalancing portofolio para manajer investasi.Â
Apalagi gelombang pertama perubahan metode perhitungan indeks ini akan berlaku mulai mulai 1 Juli 2021 mendatang secara bertahap.
Free float (saham publik) adalah saham yang dimiliki oleh investor di bawah 5 persen dengan mengecualikan kepemilikan pendiri, komisaris dan direksi termasuk investor pengendali. Free float adalah lawan dari saham investor pengendali.
Dari 38 indeks yang ada di BEI, terdapat 29 indeks yang akan direbalancing. Sementara 9 indeks lainnya sudah dilakukan pada tahun lalu. .
BACA JUGA:Â Update Daftar Saham Coal (Batu Bara) 2021 dari Indeks IDXEnergy BEI
Dampak terbesar dari metodologi free float adalah aksi manajer investasi menaikkan porsi saham yang mereka miliki atau sebaliknya menjual saham yang dikoleksi untuk memiripkan bobot dengan ketentuan dari bursa efek Indonesia.
Dengan kata lain, metodologi baru ini akan berdampak tekanan jual pada saham yang bobotnya mengecil dalam rumus pembentukan harga rata-rata indeks itu. Sehingga harga saham dalam jangka pendek akan menurun.
Demikian juga sebaliknya, sejumlah emiten dengan free float relatif besar akan membesar porsinya dalam membentukan indeks. Artinya akan mendorong sejumlah manajer investasi untuk meningkatkan kepemilikan saham sehingga mendorong kenaikan harga.Â
Mirae Asset Sekuritas misalnya, telah mengestimasi dampak metodologi ini atas 30 emiten dengan kapitalisasi terbesar (big caps). Hasilnya sejumlah saham kapitalisasi jumbo kemungkinan akan dilepas sementara oleh manajer investasi.
BACA JUGA:Â Daftar Saham Blue Chip 2021 dari Rebalancing MSCI Indonesia Index
BBCA misalnya, perannya dalam pembentuk IHSG saat ini adalah 11,3 persen. Setelah free float penuh diterapkan maka maksimal pengaruh BBCA ke dalam indeks hanya 9 persen. Artinya manajer investasi meski tidak wajib kemungkinan besar akan mengurangi kepemilikannya di BBCA.
Pengurangan bobot di saham bluechips lain diperkirakan akan terjadi pada UNVR (-1,7 persen), HMSP (-1,6 persen), TPIA (-1,5 persen), ICBP (-0,6 persen), MYOR, INCO, BRPT, hingga GGRM (lihat tabel).
Meski demikian Mirae memperkirakan TLKM akan diuntungkan dengan kebijakan ini karena manajer investasi kemungkinan akan menambah saham di emiten BUMN ini seiring bobotnya dalam indeks naik 2,3 persen. Demikian juga dengan BRIS, ASII, BBRI, hingga ARTO yang perannya dalam indeks naik cukup signifikan.
Namun demikian, kenaikan porsi di dalam indeks tidak otomatis akan menyebabkan manajer investasi melakukan perburuan. Pasalnya, indeks acuan hanya diperuntukkan untuk banchmark dan bukan merupakan kewajiban harus disamakan.
Perkiraan Pembobotan Baru 30 Emiten Big Caps
Saham | Porsi Free Float | Bobot di IHSG Saat Ini | Performa Bobot Baru | Penyesuaian |
BBCA | 45,3 | 11,3 | 9 | -2,3 |
UNVR | 15 | 3,1 | 1,4 | -1,7 |
HMSP | 7,5 | 2,1 | 0,5 | -1,6 |
TPIA | 7,6 | 1,9 | 0,5 | -1,5 |
ICBP | 19,5 | 1,4 | 0,8 | -0,6 |
MYOR | 15,7 | 0,8 | 0,4 | -0,4 |
INCO | 20,5 | 0,7 | 0,4 | -0,3 |
BRPT | 27,2 | 1,2 | 1 | -0,2 |
GGRM | 23,8 | 0,9 | 0,7 | -0,2 |
ANTM | 34,9 | 0,8 | 0,9 | 0,1 |
EMTK | 36,3 | 2 | 2,2 | 0,2 |
MEGA | 42,4 | 0,8 | 1,1 | 0,2 |
UNTR | 40,4 | 1,2 | 1,5 | 0,3 |
SMMA | 41,1 | 1 | 1,3 | 0,3 |
KLBF | 42,6 | 1 | 1,3 | 0,3 |
TBIG | 42,3 | 0,9 | 1,2 | 0,3 |
INKP | 46,7 | 0,7 | 1 | 0,3 |
DCII | 47,9 | 0,7 | 1 | 0,3 |
BBNI | 40,4 | 1,5 | 1,8 | 0,4 |
TOWR | 47,2 | 0,9 | 1,3 | 0,4 |
SMGR | 49 | 0,9 | 1,3 | 0,4 |
MDKA | 47,9 | 0,9 | 1,3 | 0,4 |
INDF | 49,9 | 0,8 | 1,3 | 0,4 |
CPIN | 44,5 | 1,7 | 2,3 | 0,6 |
BMRI | 38,3 | 4 | 4,8 | 0,7 |
ARTO | 46,1 | 2,3 | 3,2 | 0,9 |
BBRI | 43,7 | 7,4 | 9 | 1,6 |
ASII | 49,8 | 3 | 4,6 | 1,6 |
BRIS | 83,4 | 1,1 | 2,8 | 1,7 |
TLKM | 47,9 | 4,8 | 7,1 | 2,3 |
Sumber: Riset Mirae