IHSG

Genjot Kinerja, DMMX Perkuat Kerjasama dengan SiCepat dan BRI-Taspen

Tempias.com, JAKARTA- PT Digital Mediatama Maxima (IDX: DMMX) memastikan akan terus menggenjot kinerja untuk mencapai target pertumbuhan pada akhir 2021. 

Direktur Utama DMMX, Budiasto Kusuma menyatakan perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif terutama dalam pengembangan engagement dengan konsumen. 

“Dengan banyaknya inisiatif yang telah kita kembangkan di 1.5 tahun terakhir, kami percaya bahwa ini akan memperkuat current business and membuka peluang-peluang baru yang sangat luas untuk menciptakan revenue streams tambahan,” ujar Budiasto seperti dikutip dan keterbukaan informasi, Jumat, 30 Juli 2021.

Selain menyetujui ekspansi anak usaha, RUPST juga mengesahkan Pandu Sjahrir sebagai salah seorang komisaris DMMX. Saat ini Pandu merupakan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia untuk masa jabatan 2020-2023.  Pandu adalah keponakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Salah satu inisiatif usaha yang tengah dikembangkan DMMX saat ini adalah memperkuat kerjasama dengan SiCepat. Kerjasama ini fokus pada pengembangan smart dan modern retail dari sisi logistic untuk menghadirkan layanan logistic di jaringan retail DMMX. 

Hingga saat ini, SiCepat telah melayani lebih dari 6 juta seller yang mayoritas merupakan pelaku UMKM melalui layanan SiCepat Express. Perusahaan menargetkan hingga akhir 2021, layanan pengiriman SiCepat bisa tumbuh hingga 35 persen. 

BACA JUGA: Saham Digital Mediatama (IDX: DMMX), Bidang Usaha, Prospek dan Profil Pengendali

 

Di sisi lain, DMMX menyebutkan, jaringan UMKM perusahaan terus tumbuh. Hingga akhir 2020 DMMX melaporkan telah melakukan digitalisasi pada 83.881 UMKM, atau tumbuh 67 persen YoY dibanding 50.182 UMKM pada tahun 2019.

Pengembangan smart retail juga dilakukan DMMX dengan mengandeng  BRI dan Taspen dalam mengembangkan Kios Warga. Saat ini perusahaan menargetkan bisa menghadirkan 100.000 kios warga dalam beberapa tahun ke depan. DMMX dan KIOS Warga yang merupakan program besutan BRI dan Taspen ingin meningkatkan penetrasi pasar dengan menyasar pensiunan dan ASN. 

“Jika dilihat dari ASN aktif dan Pensiunan saat ini adalah berjumlah 6,5 juta orang, maka jumlah 100.000 hanya 1,5% dari jumlah potensial yang dimiliki taspen saat ini, sehingga kami sangat optimis jumlah tersebut bisa tercapai,” ujar Budiarto. 

BACA  JUGA: Sepak Terjang ThaiOil, Investor Chandra Asri (IDX: TPIA) Rp 25 Triliun

 

Investasi Anak Usaha

Hingga akhir tahun nanti, DMMX akan menggenjot kinerja perusahaan melalui anak usaha. Melalui RUPS Luar Biasa yang digelar 27 Juli lalu, rapat menyepakati untuk penambahan investasi pada berbagai lini anak usaha. 

“Menyetujui pelaksanaan penyertaan saham dan investasi di berbagai perusahaan oleh perseroan dan anak perusahaan termasuk melakukan pengambilalihan (akuisisi) dengan syarat dan ketentuan yang dipandang baik oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan anggaran dasar perseroan,” tulis perusahaan dalam risalah RUPSLB. 

Sepanjang Juli 2021, DMMX telah beberapa kali melakukan aksi korporasi terkait pengembangan anak usaha dan membangun kerjasama dengan pihak ketiga. Pada 2 Juli 2021, DMMX tercatat mengucurkan dana Rp504 juta untuk mendirikan anak usaha DMMX Smart Ritel Teknologi.  Saat ini DMMX menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 99 persen saham atau sebanyak 5.049 lembar saham. 

Pada 15 Juli 2021 DMMX kembali mengucurkan dana senilai Rp4 miliar untuk menyokong pendirian anak usaha PT DMMX BELANJA DIGITAL  Dengan suntikan modal ini, DMMX memiliki kepemilikan saham sebesar 40 persen atau sebanyak 40.000 lembar saham. 

 

Laporan Tahunan DMMX
Laporan Tahunan Perusahaan, Sumber publik ekspos DMMX

 

Berdasarkan laporan kuartal I/2021 DMMX mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 112. Perusahaan dengan bidang usaha penyedia platform media digital ini membukukan pendapatan Rp180,7 miliar.  DMMX juga mencatatkan pertumbuhan laba 16,5 persen yoy menjadi Rp10,3 miliar. Pertumbuhan laba didorong adanya ekspansi dari segmen cloud advertising dan trade marketing.

Merujuk pada keterbukaan informasi di bursa efek, kepemilikan saham DMMX baru saja mengalami perubahan. Per tanggal 30 Juni 2021 saham terbesar dipegang oleh PT NFC Indonesia Tbk dengan kepemilikan 2.126.918.400 lembar saham  atau setara dengan 27,65 persen saham. 

Pada posisi kedua ditempati oleh PT Jaya Distribusi Ritel dengan total kepemilikan 1.771.813.400 lembar saham atau setara dengan 23,03 persen saham. Namun, per tanggal 12 Juli 2021, seperti yang diumumkan oleh KSEI pada 13 Juli 2021, PT Jaya Distribusi Ritel melepas kepemilikan sebagian saham sehingga kepemilikannya di DMMX susut menjadi 1.721.831.400 lembar saham atau setara dengan 22,38 persen. 

Pemegang saham lainnya tercatat masih mempertahankan kepemilikannya dimana PT Soteria Wicaksana Investama dengan 12,09 persen saham, Bank of Singapore Ltd dengan 6,34 persen, dan SiCepat Express Indonesia dengan 5,68 persen. Sedangkan saham yang dilepas ke masyarakat di kisaran 19,58 persen. 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com