Christopher Sumasto Tjia Antarkan Lovina Beach (IDX: STRK) IPO di Harga Rp 100, Menyusul BSBK, PAMG, Serta NICL

Tempias.com, JAKARTA — IPO PT Lovina Beach Brewery Tbk. (IDX: STRK) mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. Perusahaan distributor minuman beralkohol Stark Craft Beer, Kaja, Nord, dan Arak De’wan ini menetapkan harga pelaksanaan Rp 100 per lembar.

Dalam IPO ini, Lovina akan melepas 1,18 miliar saham atau setara 11,01 persen dengan nominal Rp12. Sehingga dengan skenario ini, perusahaan akan meraup dana dari IPO sebesar Rp 118 miliar. Bersamaan dengan IPO juga dilaksanakan penerbitan waran sebanyak 3,24 miliar lembar. Rasio waran yang diberikan yakni 1:2,75. Sedangkan harga tebus waran ini sebesar Rp 250 per lembar.

Dalam prospektusnya, dana IPO akan digunakan sebagian besar untuk injeksi anak usaha yakni PT Lovina Industri Sukses (54,73 persen), dan sisanya digunakan untuk marketing,biaya distribusi, hingga gaji karyawan.

Setelah IPO struktur kepemilikan STRK terdiri dari
* PT. Barito Mas Sukses (76,31 persen)
* Christopher Sumasto Tjia (0,56 persen)
* Felicia Mega S D (2,80 persen)
* Suhendra Widjaja (3,26 persen)
* Fanny Setiadi Faizal (3,03 persen)
* Constantius Kadarisman (3,03 persen)
* Masyarakat (11,01 persen)

 

 

Dengan struktur ini, kepemilikan individu STRK dikendalikan oleh Christopher Sumasto Tjia melalui Barito Mas Sukses.

 

Profil Crazy Rich Kalimantan Christopher Sumasto Tjia

Dalam perusahaan induk ini, Christopher Sumasto Tjia memiliki saham secara langsung sebesar 2,87 persen, selanjutnya dimiliki oleh Natalia Sumasto Tjia (23,69 persen), PT Boga Kreasi Indah (64,74 persen), Jacob Suryanata (6,68 persen), dan Albert.

Sedangkan Boga Kreasi Indah sepenuhnya dimiliki Christopher Sumasto Tjia (99 persen) dengan tatmbahan Francisco Sumasto (1 persen).

Christopher Sumasto Tjia sendiri rajin mengantarkana perusahaan yang dikendalikannya untuk IPO. Selain STRK, konglomerat Kalimantan ini sebelumnya sudah meng IPO kan Hotel Jatra di Pekanbaru melalui PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (IDX: PAMG).

Ada juga Balikpapan Superblok yang dikelola PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (IDX: BSBK), lalu developer properti yang dipimpin Nicholas Susmato melalui PT Karya Bersama Anugerah Tbk. (IDX: KBAG) dengan proyek Green Valley Balikpapan.

Sedangkan emiten lain di luar sektor real esate dan properti adalah penambang nikel PT Pam Mineral Tbk. (IDX: NICL).

Christopher merupakan putra dari konglomerat Adi Sumasto Tjia, pendiri jaringan Hotel Jatra. Saat ini Christopher memegang 68,24 persen saham PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (IDX: PAMG) yang melingkupi Hotel Jatra dan Mal Pekanbaru.  

Christopher merupakan kelahiran Jakarta, 17 Juni 1974. Dan alumnus Kings Borough College, New York, tahun 1997. 

Christopher menjabat Direktur Utama PAMG sejak tahun 2001. Selain itu dia juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Bukit Raya Asri (2006-sekarang), Komisaris di PT Adi Sutji Jaya (2008-sekarang), Komisaris di PT Panca Sutji Perkasa (2008-sekarang), Komisaris Utama di PT Pintu Air Mujur (2011-sekarang).

Komisaris Utama di PT Agung Jaya Lestari (2012-sekarang), Komisaris Utama di PT Visi Indonesia Propertindo (2013-sekarang), Komisaris di PT Karyaprima Cipta Mandiri (2014-sekarang), Direktur Utama di PT Wulandari Bangun Laksana (2003-sekarang), Direktur di PT Pintu Air Mas (2005-sekarang), Direktur Utama di PT Panca Sutji Gemilang (2010-sekarang).

Tercatat juga sebagau Direktur Utama di PT Kharistama Niaga Makmur (2012-sekarang), Direktur Utama di PT PAM Propertindo (2012-sekarang), Direktur di PT Arthapurwa Budijaya (2013-sekarang), Direktur di PT Singasari Purabuana (2013-sekarang), Direktur di PT Soraya Hikmah Sejahtera (2013-sekarang), Direktur Utama di PT Dinamika Lestari Jaya (2014-sekarang), Direktur Utama di PT Panca Sutji Jaya (2014-sekarang), Direktur Utama di PT Visi Kota Indonesia (2015-sekarang), Direktur Utama di PT Gatra Nusantara Prima (2015-sekarang), Direktur Utama di PT Batam Mulya Propertindo (2017-sekarang).