BOI Lepas Bank of India Indonesia (IDX: BSWD), Siapa Investor Baru Penampungnya?
Tempias.com, JAKARTA- Bank of India mengumumkan akan melepas seluruh kepemilikan saham di PT Bank of India Indonesia (IDX: BSWD). Rencana divestasi ini akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan berlangsung 7 September 2021 mendatang.
“Agenda acara RUPSLB direncanakan sebagai berikut: 1) melepaskan seluruh saham milik Bank of India Indonesia,” tulis direksi Bank of India Indonesia seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa 17 Agustus 2021.
Berdasarkan data perusahaan hingga 31 Juli 2021, kepemilikan saham Bank of India di BSWD adalah 1 miliar saham atau setara dengan 76 persen. Selanjutnya ada PT Panca Mantra Jaya dengan kepemilikan 18 persen saham.
Sedangkan masyarakat menggenggam 3,92 persen saham BSWD. Dengan keluarnya Bank of India, selanjutnya BSWD akan kedatangan investor baru.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, per 31 Juli 2021, Bank of India Indonesia mencatatkan laba Rp 7,57 miliar. Jumlah ini meningkat dibanding Juni 2020 yang hanya Rp 7,2 miliar. Sedangkan total aset adalah Rp 3,5 triliun.
Bila melihat dari rasio kinerja, nilai kredit macet atau NPL Gross adalah 5.01 persen dan NPL Nett 2,2 persen. Sedangkan nilai untuk biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) adalah 90,8 persen.
BACA JUGA: BBYB Gelar RUPSLB: Menanti Gebrakan Ekosistem Alibaba dan Aksi Right Issue (Lagi)
Investor Baru BSWD
Saat ini Bank of India Indonesia (BSWD) masih berupaya memenuhi ketentuan OJK mengenai modal minimum bank seperti diatur dalam POJK 12/2020 mengatur kewajiban modal inti minimum bank.
Dalam aturan OJK bank haru memiliki modal inti Rp2 triliun pada Desember 2021 dan Rp 3 triliun pada akhir 2022. Sementara, berdasarkan laporan keuangan perusahaan Juni 2021, BSWD baru memiliki modal inti tier I Rp 1,04 triliun.
Keluarnya BOI otomatis menambah peer baru bagi manajemen untuk mengangkut investor baru. Meski begitu, merujuk rencana RUPSLB pada September nanti, perusahaan belum akan membahas serah terima kepemilikan BOI pada investor baru.
Lalu siapakah calon investor baru yang akan mengambil alih kepemilikan saham mayoritas Bank of India Indonesia?

Di tengah upaya pencarian investor baru ini, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (IDX: EMTK) disebut-sebut pernah terlibat pembicaraan dengan Bank of India. Dalam berita berjudul “Bukalapak backer Emtek in talks to invest Bank of India Indonesia” yang tayang di www.Dealstreetasia.com pada 2 Juli 2021 disebutkan bahwa EMTK tengah menjajaki kemungkinan investasi di BSWD.
Sampai berita ini diturunkan, manajemen BSWD belum memiliki keterbukaan informasi mengenai calon investor baru. Namun, dalam keterbukaan informasi pada Maret lalu, manajemen BOII mengatakan bahwa sudah ada calon investor yang melakukan penjajakan.
Dalam keterbukaan itu juga, Direksi Bank of India Indonesia menjelaskan bahwa perusahaan telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan kewajiban pemenuhan modal inti. Bank juga telah membuat rencana penyesuaian batas maksimum saham (BMKS) diupayakan terpenuhi pada semester I 2021 dengan mencari investor.
“Apabila target pencarian investor strategis tidak terpenuhi, maka pemegang saham akan memenuhi modal inti sesuai POJK nomor 12/2020,” jelas manajemen.
BACA JUGA: Main Saham Patrick Waluyo & Direksi di Surya Esa (IDX: ESSA), Sinyal Masuk atau Average Down?
Bank of India Indonesia merupakan perusahaan tercatat yang mulai melantai di bursa pada 1 Mei 2002. Pada mulanya BOII bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada 1968 di Surabaya. Pada 1990 bank Swadesi melakukan merger dengan BPR Panti Daya Ekonomi.
Kemudian Bank of India masuk pada 22 Juni 2007 dan menjadi pemegang saham mayoritas dengan 76 persen saham. Masuknya Bank of India mengubah nama Bank Swadesi menjadi Bank of India Indonesia.
Meski masih tercatat di bursa, perdagangan saham BSWD sudah berhenti sejak 2018. Harga saham BSWD pada perdagangan terakhir adalah Rp 1.750. Meski begitu, dalam keterangan resminya, direksi menyebutkan bahwa bank tetap akan berkomitmen untuk tetap tercatat di bursa sebagai perusahaan terbuka.