BNC (IDX: BBYB) Patahkan Mitos Bank Digital Sulit Untung
Tempias.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) alias BNC semakin memantapkan posisinya sebagai Bank Digital terdepan di Indonesia. Selain keberhasilan merangkul semakin banyak komunitas, perusahaan juga telah mantap mencatatkan laba sepanjang kuartal III/2022.
Dalam laporan keuangan kuartal III/2022 yang telah dipublikasikan, BNC tercatat mendulang fee based income sebesar Rp254,1 miliar. Jumlah ini naik sebesar 342,03 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang hanya sebesar Rp57,5 miliar.
Kenaikan fee based income ini tidak lepas dari keberhasilan perusahaan memperkenalkan fitur-fitur inovatif yang dimiliki BNC di aplikasi neobank-nya, yang semakin lengkap dan mendukung kebutuhan para nasabahnya.
Hingga kuartal III/2022, BNC tercatat memiliki Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp12,6 triliun, atau tumbuh 47% dari Rp8,1 triliun per Desember 2021 lalu, di samping itu BNC juga telah menyalurkan kredit senilai Rp8,9 triliun, atau naik 131,7% yoy. Kondisi yang pada akhirnya membuat pendapatan bunga bersih perusahaan secara tahunan per September 2022 melonjak 350,78 persen dari Rp241,8 miliar menjadi Rp1,089 triliun.
Sejak Kuartal I/2022, terjadi penurunan rugi bersih quarter-to-quarter (qtq), dari sebelumnya rugi bersih sebesar Rp416,7 miliar menjadi Rp194,6 miliar di Kuartal II/2022. Selanjutnya, capaian solid di sisi top line ini membuat BNC berhasil membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar sepanjang kuartal III/2022. Laba ini telah membawa perusahaan mampu menekan rugi bersih per September 2022 menjadi Rp601,2 miliar dari Rp611,3 miliar di periode sebelumnya. BNC memperkirakan akhir tahun 2022 angka rugi bersih akan mengalami penurunan lebih jauh lagi.
Sedangkan untuk Rasio Bebas Operasional, dibandingkan posisi September 2021, turun sebesar 17 persen, yaitu dari 147,9 persen menjadi 130,9% di September 2022.
Baca Juga: Perkuat Pasar, Bank Neo Commerce Gandeng Komunitas
Hasilnya, pencapaian positif di sisi aset dapat diraih. Pada September 2022, aset BNC telah mencapai Rp15,9 triliun atau naik sebesar 98,75 persen, dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun. Selanjutnya di sisi DPK juga terjadi kenaikan sebesar 88,9 persen di September 2022 menjadi Rp12,6 triliun, dibandingkan Rp6,67 triliun di posisi September 2021.
Peningkatan kinerja keuangan ini juga tidak lepas dari semakin kayanya fitur-fitur neobank yang dimiliki oleh BNC. Layanan mobile banking yang lebih lengkap dan menarik seperti Neo Emas, yang diperuntukkan untuk nasabah yang ingin berinvestasi emas, ada lagi Neo Wish, fitur tabungan berjangka milik BNC, dan fitur yang cukup diminati oleh nasabahnya yaitu Neo Loan, atau pinjaman kredit secara online untuk nasabah melalui aplikasi neobank telah membawa BNC semakin dekat dengan nasabah.
Pada 2022 ini contohnya, BNC juga telah menggandeng 25 partner melalui skema channeling. Salah satunya adalah channeling dengan Kopnus atau Koperasi Nusantara. Koperasi Nusantara adalah koperasi yang melayani penyalur kredit untuk para Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
Fitur BNC lainnya yang cukup menarik bagi nasabahnya adalah adanya layanan pinjaman digital yang diajukan langsung melalui aplikasi yang dikenal dengan Digital Loan. Produk ini menawarkan proses yang mudah dan full digital dari proses pengajuan hingga dana diterima oleh nasabah. Sejak diluncurkan fitur pinjaman ini, BNC telah menyalurkan sekitar Rp3 triliun loan langsung ke para nasabahnya.
Tidak hanya kerja sama channeling, BNC juga memberikan kredit modal kerja ke beberapa perusahaan besar, salah satunya adalah Home Credit. Kedua pihak telah menandatangani nota kesepakatan kerja sama pada September lalu.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, mengatakan menuju usia yang hampir dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank, dan ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC semakin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah.
“Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan keuangan yang terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk-produk inovatif. Di sisi lain, sebagai Bank Umum dan juga perusahaan terbuka, kami juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti. Saat ini kami di tengah-tengah proses pelaksanaan Right Issue dan tentunya akan rampung di Kuartal IV tahun ini. Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu,” katanya.
Tjandra juga menekankan, ke depan BNC juga terus merambah beberapa daerah baru untuk peningkatan penetrasi bank digital, tidak hanya terfokus di Pulau Jawa. Pada bulan September tahun ini, BNC berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia untuk memberikan edukasi keuangan ke apoteker seluruh Indonesia, dalam rangkaian Bali Pharmacy Festival 2022 yang diselenggarakan di pulau Bali. Selain itu, sebelumnya BNC aktif mendukung berbagai acara komunitas kreatif dan mahasiswa, diantaranya pada bulan Agustus lalu, BNC menyelenggarakan acara Neo Keliling, rangkaian roadshow dari BNC dalam rangka memberikan edukasi terkait literasi keuangan, yang diselenggarakan di kota Palembang, Yogyakarta, dan Surabaya.
“Dengan ikut serta berpartisipasi dalam berbagai event berbasis komunitas tersebut, BNC juga sekaligus memperkenalkan produk finansial teranyar yang sudah dapat dinikmati masyarakat,” kata Tjandra.
“Kolaborasi dengan berbagai komunitas menjadikan BNC lebih dekat kepada berbagai kalangan generasi, terutama generasi muda. Hal ini memungkinkan BNC untuk dapat mendengar langsung tentang aspirasi dan kebutuhan mereka terkait layanan keuangan, sehingga BNC dapat terus berinovasi dengan menyediakan layanan keuangan yang cepat, nyaman, dan mudah,” tambah Tjandra. (Putra)