Finance

BI Hentikan JIBOR Mulai 1 Januari 2026, INDONIA jadi Acuan Suku Bunga Baru

TheEconopost.com, Bank Indonesia (BI) resmi menghentikan publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini menjadi bagian dari reformasi suku bunga acuan nasional, sekaligus mendorong penggunaan Indonesia Overnight Index Average (INDONIA) sebagai rujukan baru bagi pasar keuangan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa peralihan ini bertujuan memperkuat kredibilitas dan keandalan suku bunga acuan rupiah.

Menurutnya, INDONIA dihitung berdasarkan transaksi aktual pinjam-meminjam antarbank sehingga dinilai lebih akurat dan mencerminkan kondisi likuiditas pasar secara riil.

“Dengan berbasis transaksi aktual, INDONIA dinilai lebih akurat, objektif, dan mencerminkan kondisi likuiditas pasar secara riil,” kata Ramdan dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 31 Desember 2025.

BI menegaskan bahwa reformasi ini dilakukan melalui persiapan panjang. INDONIA telah dipublikasikan sejak 1 Agustus 2018 secara paralel dengan JIBOR. Sementara itu, kebijakan pengakhiran JIBOR telah diumumkan sejak 27 September 2024, disertai panduan transisi yang disusun National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR).

Pelaku pasar juga berangsur beralih ke INDONIA. Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai kontrak yang masih menggunakan JIBOR dan jatuh tempo sebelum 31 Desember 2025 turun 67,7% dari Rp140,37 triliun pada September 2024 menjadi Rp45,28 triliun per September 2025.

Sebaliknya, nilai kontrak yang memiliki fallback rate atau telah dinegosiasikan menggunakan acuan baru ketika JIBOR dihentikan meningkat 35,9% menjadi Rp223,76 triliun pada periode yang sama.

Sejalan dengan peningkatan transparansi pasar, aktivitas di Pasar Uang Antarbank (PUAB) juga meningkat. Hingga 19 Desember 2025, rata-rata transaksi pinjam-meminjam antarbank dalam rupiah mencapai sekitar Rp15,4 triliun per hari, atau 63,5% dari total transaksi pasar uang.

Ramdan menegaskan, penggunaan INDONIA diharapkan mendorong pembentukan pasar keuangan Indonesia yang lebih modern, kredibel, dan berdaya saing global, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

BI, kata dia, akan terus memperkuat komunikasi dengan pelaku pasar dan masyarakat untuk memastikan transisi berjalan lancar. BI juga akan terus memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan pelaku pasar dan masyarakat guna memastikan kelancaran reformasi suku bunga acuan.

INDONIA dipublikasikan setiap akhir hari transaksi dan dapat diakses melalui laman resmi Bank Indonesia.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com