Bea Keluar Emas dan Perak, BRMS Detailkan Sumber Pendapatan Penjualan

TheEconopost.com, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menegaskan bahwa rencana pemerintah untuk memberlakukan pajak ekspor emas mulai tahun depan tidak akan berpengaruh terhadap kinerja pendapatan perusahaan.

Dalam pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Presiden Direktur BRMS Agus Projosasmito dan Direktur sekaligus Chief Investor Relations Officer Herwin Wahyu Hidayat menyebut pihaknya menerima sejumlah pertanyaan dari investor dan media terkait pemberitaan mengenai kebijakan tersebut.

Atas kondisi ini, Agus menjelaskan bahwa berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2025, 100 persen pendapatan perusahaan berasal dari penjualan produk emas dan perak ke pasar domestik melalui anak usaha PT Citra Palu Minerals (CPM). CPM mengoperasikan tambang emas dan perak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Penjualan produk emas CPM tercatat dilakukan kepada sejumlah pembeli domestik, yakni PT Hartadinata Abadi Tbk, PT Simba Jaya Utama, PT Swarnim Murni Mulia, PT Pegadaian Galeri Dua Empat, dan PT Elang Mulia Abadi Sempurna. Sementara untuk produk perak, para pembeli mencakup PT Hartadinata Abadi Tbk, PT Garuda Internasional Multitrade, PT Simba Jaya Utama, PT Swarnim Murni Mulia, serta PT Elang Mulia Abadi Sempurna.

BRMS juga menjelaskan bahwa CPM saat ini menambang bijih emas dan perak dari Blok 1 Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, dan mengoperasikan dua fasilitas pemrosesan Carbon in Leach (CIL). Produk akhir yang dijual kepada para pembeli berupa emas dan perak murni, bukan dore bullion.

Manajemen menegaskan bahwa perusahaan akan terus mengoptimalkan profitabilitas dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham melalui strategi penjualan yang sesuai dengan kondisi pasar domestik.

BRMS berharap klarifikasi ini dapat menjawab kekhawatiran publik dan investor terkait dampak kebijakan pajak ekspor terhadap operasional perusahaan.