Backdoor Listing PACK, Manajemen Ajukan Perubahan Nama Hingga Peningkatan Modal
PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) perusahaan yang bergerak di industri percetakan digital untuk kemasan fleksibel, mengumumkan rencana aksi korporasi yang akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Desember 2024.
Dalam prospektus bertanggal 24 Desember 2024, aksi tersebut meliputi perubahan penggunaan dana IPO, penambahan kegiatan usaha baru, peningkatan modal dasar, serta pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang didalamnya termasuk perubahan nama menjadi PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk.
Perubahan kegiatan usaha dilakukan untuk menyesuaikan strategi bisnis perseroan dengan kebutuhan pasar. Berdasarkan dokumen keterbukaan informasi, perseroan akan menambahkan kegiatan usaha sebagai perusahaan holding dengan kode KBLI 64200. Langkah ini dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan usaha dengan induk perusahaan, PT Eco Energi Perkasa, yang fokus pada perdagangan besar logam dan bijih logam.
Rencana perubahan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara perseroan dan entitas anaknya yang bergerak di sektor logam nikel, seperti PT Adhi Perkasa Raya (APR), PT Gemilang Padma Raya (GPR), dan PT Sumber Cahaya Raya (SCR). Seluruh entitas anak tersebut beroperasi di bidang perdagangan besar logam dan memiliki struktur permodalan yang mayoritas dimiliki oleh perseroan.
Direktur Utama PT Solusi Kemasan Digital Tbk, Magdalena Veronika dalam prospektus menjabarkan bahwa langkah strategis ini akan memperkuat posisi perseroan sebagai pemain utama di sektor perdagangan logam.
Dalam sudi kelayakan disebutkan peralihan ini seiring langkah PACK untuk berinvestasi pada perusahaan yang diyakini menawarkan peluang atau potensi untuk menciptakan nilai tambah. Sektor yang dapat dilihat sebagai sektor yang dapat menyediakan landasan yang optimal untuk mengambil manfaat atas pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan adalah sektor perdagangan nikel.
Sementara itu, perseroan juga berencana meningkatkan modal dasar dari Rp49,18 miliar menjadi Rp3 triliun untuk mendukung penerbitan saham baru melalui HMETD. Dengan HMETD, perseroan akan menawarkan hingga 100 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham kepada pemegang saham yang tercatat.
Dana hasil HMETD akan digunakan untuk modal kerja, pembayaran pinjaman, serta investasi dalam proyek-proyek strategis. Berdasarkan proyeksi keuangan, pendapatan konsolidasi perseroan diperkirakan meningkat signifikan menjadi Rp5,3 triliun pada tahun 2025 dengan laba bersih sekitar Rp346 miliar.
Menurut laporan studi kelayakan dari Kantor Jasa Penilai Publik Syarif, Endang & Rekan, perubahan kegiatan usaha ini dinilai layak dari aspek pasar, teknis, pola bisnis, manajemen, dan keuangan. “Permintaan nikel diproyeksikan terus meningkat, terutama sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik dan logam paduan. Dengan strategi ini, perseroan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan tersebut,” jelas laporan tersebut.
RUPSLB juga akan membahas perubahan nama perseroan menjadi PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK), mencerminkan diversifikasi kegiatan usaha dan fokus baru perseroan pada sektor energi hijau.
Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPSLB adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 5 Desember 2024.