Ahli Perkara Pailit, Ini Profil Timur Sukirno Komisaris Utama Garuda (IDX: GIAA)
Tempias.com, JAKARTA – RUPS Garuda Indonesia 2021 (IDX: GIAA) yang diselenggarakan Jumat, 14 Agustus 2021, mengumumkan merombak total jajaran komisaris dan mengurangi jumlah direksi.Â
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan pemberhentian Wakil Direktur Utama Dony Oskaria serta Direktur Niaga dan Kargo M. Rizal Pahlevi.Â
RUPS Garuda Indonesia 2021 juga menetapkan merombak jajaran komisaris dengan memasukkan Timur Sukirno komisaris independen sekaligus komisaris utama serta Abdul Rachman sebagai komisaris independen. Sedangkan pemegang saham terbesar kedua yakni Grup CT Corp yang diwakili Chairal Tanjung dialihkan tugasnya dalam dewan komisaris.Â
BACAÂ JUGA:Â Garuda (IDX: GIAA) Rugi Rp 34,35 Triliun, Apa Saja Penyebabnya?
Masuknya dua nama baru itu, sekaligus penanda berakhirnya jabatan Yenny Wahid (Zannuba Arifah Ch. R), Triawan Munaf, Peter F. Gontha, dan Elisa Lumbantoruan dari jabatan anggota dewan komisaris Garuda (IDX: GIAA).
Lalu bagaimana sepak terjang Timur Sukirno sehingga Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan sebagai Komisaris Garuda Indonesia?Â

Timur Sukirno bukan nama baru dalam dunia litigasi dan PKPU Indonesia. Namanya sudah malang melintang dalam 30 tahun terakhir membangun kantor hukum Hadiputranto, Hadinoto, & Partners (HHP).
HPP adalah kantor hukum ternama yang didirikan oleh Sri Indrastuti Hadiputranto dan (almarhumah) Tuti Dewi Hadinoto. Perusahaan ini menggandeng Baker & McKenzie.Â
BACA JUGA:Â Garuda (GIAA) Didenda KPPU Australia Rp 214 Miliar, Ini Duduk Perkaranya
Timur mulanya berkarir di Lubis, Hadiputranto, Ganie, Surowidjojo (LHGS). Setelah HPP didirikan, dia bergabung menjadi Senior Partner pada 1989. Timur menata karirnya dalam perusahaan yang tumbuh itu hingga HPP menjadi salah satu yang terbesar di Tanah Air.Â
Timur kemudian menjadi senior partner pada HPP sejak 1997. Bidang yang menjadi fokusnya adalah arbitrase. Masalah yang banyak membebani Garuda Indonesia (IDX: GIAA) saat ini.
Selain berfokus pada sengketa arbitrase, Timur juga memiliki keahlian dalam hukum restrukturisasi, gagal bayar hingga project finance. Keahlian yang sangat dibutuhkan oleh Garuda Indonesia.Â
Timur juga ditetapkan sebagai sebagai Managing Partner HHP. Posisi yang juga membawa alumni hukum Universitas Indonesia (1981-1987) itu sebagai Chairman Baker & McKenzie wilayah Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
BACA JUGA:Â Ini Syarat Pencabutan Suspensi Saham Garuda (IDX: GIAA) dari BEI
Â
Selama kepemimpinan Timur, HPP meraih sejumlah penghargaan beberapa di antaranya seperti Indonesia Domestic Law Firm of the Year 2017 dari Chambers Asia Pacific Awards. Firm of the Year, Indonesia 2016 dari The Asian Lawyer Emerging Market Awards.
Pada 2014 sampai dengan 2016, HHP menerima penghargaan Best Firm in Indonesia dari Euromoney Women Law Awards. Dalam rentang tahun yang sama, HHP menerima penghargaan Indonesia Law Firm of the Year dari Asian Legal Business (ALB) Indonesia Law Awards dan Indonesia Deal Firm of the Year 2016 dari ALB Indonesia Law Awards.
Akankah keahlian Timur membantu Garuda Indonesia dapat menyelesaikan berbagai persoalan hukum yang tengah memberatkannya? Mari menunggu.Â
Berikut Susunan Direksi & Komisaris Garuda Indonesia (IDX: GIAA) RUPS Agustus 2021:Â
Dewan Komisaris GIAA 2021
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Timur SukirnoÂ
- Komisaris : Chairal TanjungÂ
- Komisaris Independen: Abdul RachmanÂ
Susunan Dewan Direksi GIAA 2021Â
- Direktur Utama: Irfan SetiaputraÂ
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: PrasetioÂ
- Direktur Operasi: Tumpal Manumpak HutapeaÂ
- Direktur Human Capital: Aryaperwira AdileksanaÂ
- Direktur Teknik: Rahmat HanafiÂ
- Direktur Layanan dan Niaga: Ade R. Susardi
garuda indonesia dimasa sulit ,perlu penguatan leader & decision making dalam perusahaan
1.ahli acounting & management internasional
2.ahli hukum dalam bidang leasing aviation
3.profesional marketing penerbangan & cargo
4.profesional mesin & pesawat comersil
5.profesional purchasing aviation all
6.profesional recruitmen sdm all