HeadlineIHSG

Jreng, Jumlah Saham Emiten Batu Bara BUMI Makin Banjir, Ada Apa?

Tempias.com, JAKARTA – Manajemen PT Bumi Resources Tbk. (IDX: BUMI) mengumumkan jumlah sahamnya di Bursa Efek Indonesia akan semakin bertambah mulai pekan depan. Kepastian itu disampaikan dalam pengumuman hari ini, Jumat, 18 Maret 2022. 

“Perseroan dengan ini mengumumkan bahwa Perseroan akan melaksanakan PMTHMETD, dalam rangka perbaikan posisi keuangan,” tulis manajemen BUMI dalam pengumumannya hari ini, 18 Maret 2022. 

PMTHMETD adalah singkatan dari Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. PMTHMETD disebut juga dengan private placement

 

BACA JUGA: Update Daftar Saham Coal (Batu Bara) 2021 dari Indeks IDXEnergy BEI

 

Dalam pengumumannya, direksi BUMI mengatakan aksi korporasi kedatangan investor strategis ini tidak akan mendatangkan dana segar. Pasalnya private placement berasal dari konversi obligasi wajib konversi (OWK) yang telah diterbitkan perusahaan pada 2017 lalu. 

“PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 80 per saham yang merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi OWK tersebut,” tulis manajemen BUMI lebih lanjut. 

Disebutkan juga, harga konversi ini telah ditentukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal. 

Manajemen BUMI menyebutkan private placement akan dilaksanakan pada 25 Maret 2022. Sedangkan pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD akan disampaikan pada 29 Maret 2022. 

 

BACA JUGA: Profil Agoes Projosasmito, Dirut Baru BRMS dari Lingkaran Grup Salim

 

Akibatnya, setelah private placement, jumlah saham BUMI yang beredar di pasar modal akan naik dari 108,77 miliar menjadi sebanyak-banyaknya 115,63 miliar lembar. 

Sedangkan saat ini sebelum OWK dieksekusi pemegang saham BUMI terdiri dari Chengdong (13,65 persen), Bambang Sihono (5,34 persen), Clearstream Banking (6,84 persen), Long Haul Holdings (2,83 persen), dan masyarakat 71,34 persen. 

Pada Februari 2022 lalu, BUMI juga melakukan konversi atas OWK 34,49 miliar lembar. Dengan demikian saham BUMI yang semula berjumlah 74,27 miliar melonjak menjadi 108,77 miliar lembar. 

Saat itu, penebus OWK adalah Nuzul Fajri Muhammad Nur sebanyak 77.994 saham, Ita Haryavita sebanyak 89.041 saham, Innnovate Capital Pte Ltd sebanyak 34.496.648.183 saham, dan Ronald Ferry Pangaribuan sebanyak 1.232.877 saham.

Penerbitan OWK ini sendiri belum akan berakhir. Berdasarkan keputusan pemegang saham pada 23 Desember 2021 lalu, total OWK yang akan diterbitkan seluruhnya mencapai 103,06 miliar lembar. Saat konversi selesai, maka total saham BUMI yang beredar mencapai 177,34 miliar lembar. 

Pada perdagangan hari ini, Jumat, 18 Maret 2022, harga saham BUMI bertengger di level Rp 54 atau anjlok 3,57 persen secara harian. Level harga ini anjlok 18,18 persen jika dihitung dari awal tahun (ytd) saat batu bara mencatatkan rekor harga tertinggi sepanjang masa. 

Putra

Editor In Chief https://www.theeconopost.com/ Hubungi saya di redaksi@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *