HeadlineIHSG

SAHAM JAST: Bidang Usaha, Profil Jasnita Telekomindo & Kode Ticker

TEMPIAS.com – PT Jasnita Telekomindo Tbk merupakan emiten yang mencatatkan sahamnya (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 16 Mei 2019. Kode ticker Jasnita Telekomindo di Bursa Efek Indonesia adalah JAST.

Bidang usaha JAST termasuk dalam subsektor telekomunikasi. Dalam laman perusahaan yang diakses 29 September 2020, JAST memiliki layanan telekomunikasi, call center dan komunikasi cloud.

Salah satu produk JAST yang sempat menarik perhatian masyarakat adalah kartu panggilan Dolphin. Kartu telepon berbasis VOIP ini memungkinkan pengguna melakukan panggilan internasional dengan tarif terjangkau.

Saat ini, seiring langkah perusahaan melakukan IPO, bidang usaha JAST terdiri dari:
• Layanan Broadband & Komunikasi
• Platform & Aplikasi Komunikasi Cloud
• Inter-branch Networking
• Business VOIP & Help Desk
• Solusi Digital Bisnis
• Contact Center & Outsourced Call Center
• Smart Building dengan Layanan Triple Play
• Panggilan Darurat 112 & Smart City
• Enterprise IT-as-a-service
• Broadband tetap (WIFI prabayar, internet korporat, dan paket triple play)
• Cloud SIM (jaringan virtual seluler) untuk penggunaan seluler Premium dan akses nirkabel pinggiran kota

“Jasnita menciptakan jalur baru untuk menemukan peluang dalam teknologi cloud dan komunikasi berbasis aplikasi sambil memberikan solusi yang lebih efisien dan modern untuk memenuhi solusi konektivitas end-to-end kepada klien bisnis dan perusahaan. Kami juga bertujuan untuk mulai memperluas jejak infrastruktur kami di bidang fiber optik dan akses wireless broadband,” ulas perusahaan.

Pengembangan oleh Jasnita ini seperti Call Center 112. Layanan ini sebelumnya hanya menggunakan Aplikasi Website untuk mengelola panggilan darurat. JAST kemudian melakukan pengembangan versi baru menjadi Mobile Field Responder yang memudahkan Field Responder dalam menindak lanjuti penugasan yang dilakukan oleh Dispatcher.

Jasnita sendiri bukan pemain yang benar-benar baru dalam bisnis telekomunikasi. Perusahaan ini didirikan di bawah konglomerasi Rajawali Group milik Peter Sondakh pada 1996.

Oleh mantan pemilik Semen Gresik itu, JAST digunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari lini telekomunikasi perusahaan. Meski begitu, oleh pieter, JAST kemudian dijual kepada Transpacific Group.

Pada 2014, Jasnita memiliki dan melayani komunikasi untuk tiga ikon utama di Jakarta: Grand Indonesia Shopping Town, WTC Mangga Dua dan Oakwood Cozmo.

Bidang usaha JAST./Annual Report 2019

Sementara pemegang saham JAST saat ini terdiri dari PT Persada Inti Sejahtera (53,01%0, PT Karta Mulia Berkembang (15,94%), PT VIAeight Indonesia (2,81%), Kristina Dwi Suryani Pangerapan (2,82%) dan Nurhajanto (0,41%0. Sedangkan lainnya merupakan milik masyarakat sebanyak 25%.

Harga IPO JAST tercatat Rp246 per saham. Dana hasil IPO salah satunya digunakan untuk membeli gedung di kawasan Guntur, Jakarta Pusat.

Anak usaha JAST sendiri tercatat yakni PT Karta Indonesia Global dengan kepemilikan 51 persen. Usaha Karta Indonesia Global adalah periklanan. Lainnya, perusahaan memiliki PT Sakti Makmur Pratama dengan kepemilikan 99,99 persen.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com