Patrick S. Walujo Sebut Minyak & Gas Pengalaman Investasi Terburuk

Pengelola salah satu firma investasi terbesar di Asia Tenggara Patrick Sugito Walujo mengatakan sektor yang paling buruk memberikan imbal hasil dalam perjalanan investasi Northstar adalah komoditas minyak dan gas. 

Patrick menyebutkan saat booming komoditas terjadi di Indonesia, investasi Northstar juga diarahkan kepada produk yang tengah mengalami ledakan permintaan itu. 

“Waktu komoditas booming, kami invest banyak, terutama di oil and gas, lalu kami terbakar dengan sangat buruk,” kata Patrick dalam diskusi daring yang diselenggarakan Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu, 28 Agustus 2021. 

Dia mengatakan penyebab buruknya imbal hasil investasi bagi firma investasi pada sektor minyak dan gas itu disebabkan dua hal besar. Pertama, mahalnya biaya produksi. 

Patrick menyebutkan, biaya produksi 1 barel minyak di Sumatera Selatan jika dibandingkan dengan Texas, Amerika Serikat, kesenjangannya sangat jauh. Bisa berkali-kali lipat. Akibatnya, investor kesulitan untuk meningkatkan skala bisnisnya. 

Biaya tinggi dalam industri minyak dan gas itu disebabkan oleh banyak hal, mulai dari pajak dan biaya lain yang harus ditanggung. 

Patrick juga menyebutkan, buruknya imbal hasil yang berhasil diperoleh Northstar pada sektor komoditas minyak dan gas disebabkan padatnya regulasi yang mengatur. Akibatnya rencana produksi maupun ekspansi yang akan dilakukan selalu terhambat.  

“Regulasi sangat rumit, banyak hal di luar kekuasaan kita. kita drilling, kita beli alat itu butuh persetujuan,” katanya.  

Bagi investor, dia menyebutkan regulasi ketat itu membuat kecepatan produksi tidak dapat diperkirakan. Untuk itu dia menilai sektor komoditas minyak dan gas memberi imbal hasil yang tidak terlalu baik. 

Patrick tidak menyebutkan ladang minyak di Sumatera Selatan yang pernah menjadi tempat berlabuhnya investasi Northstar. Akan tetapi investasi di ladang minyak itu berdekatan dengan perusahaan dengan injeksi modal ke Alfamart (AMRT), dan produsen LPG (ESSA).***