Mengenal Ban Radial dan Cara Baca Penanda Aus
Penggunaan ban radial terus meningkat di tengah masyarakat. Ban jenis radial berbeda dengan ban yang biasa digunakan. Perbedaan utama antara ban radial dan biasa terletak pada konstruksinya. Ban radial menggunakan lapisan serat baja, sementara ban biasa memakai serat nilon. Dikutip dari Michelin Indonesia, perbedaan konstruksi ban radial dengan ban biasa memiliki dampak yang sangat signifikan pada performa ban.
Konstruksi ban radial dengan lapisan serat baja memberikan fleksibilitas pada dinding ban, yang memungkinkan ban mencengkeram jalan dengan erat. Tapak ban yang lebih lebar meningkatkan daya cengkram terutama saat berbelok pada sudut yang kecil. Hal ini menjadikan ban radial lebih unggul dalam hal traksi, terutama di tikungan tajam.
Selain itu, tekanan pada area kontak permukaan ban radial dengan jalan terdistribusi dengan baik. Hal ini menghasilkan gesekan yang merata pada permukaan ban, yang pada gilirannya memperpanjang usia pakai ban tersebut. Distribusi tekanan yang merata juga mengurangi keausan yang tidak merata, yang seringkali menjadi masalah pada ban bias.
Ban radial juga menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi pada kecepatan tinggi. Sisi ban yang fleksibel mampu meredam tekstur permukaan jalan, memberikan kenyamanan berkendara yang lebih baik dan mengurangi risiko kecelakaan akibat getaran atau guncangan.
Keunggulan lain dari ban radial adalah stabilitas dan ketahanannya. Lapisan kawat yang terjalin secara bersambung di sekitar puncak terluar ban memberikan stabilitas yang tinggi saat dipacu pada kecepatan tinggi. Ban ini tidak hanya tahan lama tetapi juga menjaga performa optimal dalam berbagai kondisi jalan.
Perbedaan konstruksi ini membuat ban radial menjadi pilihan yang lebih baik untuk pengendara yang mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi dalam berkendara. Dengan berbagai keunggulan tersebut, tidak heran jika ban radial semakin populer dan menjadi standar bagi banyak produsen kendaraan di seluruh dunia.
Cara membaca Ban Mobil atau Motor
Dikutip dari laman berbeda di Michelin Indonesia, ban memiliki tulisan di samping baik huruf maupun angka sebagai penanda informasi. Misalnya:
● P: Mobil Penumpang
● LT: Truk Ringan
● C : Ban komersial untuk Van
● XL, HL atau Reinforced (Diperkuat) : Ban dengan kapasitas beban yang lebih tinggi dari biasanya untuk dimensinya. Ban seperti ini harus diganti dengan yang setara (contoh: ban HL dengan ban HL lain)
● T: Sementara (ban cadangan)
Selanjutnya terdapat ukuran lebar, misal tertulis 235/70. Angka pertama adalah lebar bagian nominal ban. Satuannya dalam milimeter dan menetapkan jarak antara dinding samping bagian dalam dan bagian luar ban. Misalnya, 235 berarti lebar ban adalah 205 mm.
Angka kedua adalah hubungan antara tinggi dinding samping ban dan lebar ban. Ini dinyatakan sebagai persentase. Misalnya, 55 menunjukkan bahwa tinggi dinding samping, yaitu antara bagian atas tapak dan pelek, adalah 55% dari lebar ban.
Selanjutnya, R 17 menunjukkan teknologi yang digunakan. Huruf R menunjukkan bahwa konstruksi internal ban adalah Radial. Sedangkan 17 adalah besaran pelek atau menunjukkan diameter roda tempat ban dirancang agar pas.
Di dinding samping ban juga akan menemukan angka diikuti dengan huruf. Contoh V 91. Ini adalah kode yang sesuai dengan beban maksimum (dalam kg) yang dapat dibawa oleh satu ban. Artinya setiap ban maksimal mengangkut 91 kg pada kecepatan maksimal, atau artinya 364 kilogram dalam kecepatan maksimal.
Pada dinding ban juga terdapat nama produsen, juga tekanan maksimum, juga akan ada tanggal produksi. Juga indikator tingkat keausan. Ketika tapak pada ban aus sampai ke tingkat yang sama dengan indikator keausan, maka ban telah mencapai tingkat kedalaman tapak minimumnya.