HeadlineIHSG

Margautama Pengelola Tol Kebun Jeruk Dorong Laba Bersih META Meski Tak Lagi Terkonsolidasi

TheEconopost.com, PT Margautama Nusantara (MUN) terus menunjukkan peran strategis dalam menopang kinerja keuangan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), meskipun tidak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan tahunan perseroan per 31 Desember 2024.

Dikutip dari laporan keuangan META, Sabtu, 19 April 2025, hilangnya kendali dari bisnis tol setelah Kepemilkan Perusahaan di MUN terdilusi dengan aksi penambahan modal. Induk usaha META yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) telah berubah menjadi pengendali sejak 28 Desember 2023 dengan aksi borong saham dan penambahan modal.

Akibatnya, kepemilikan META pada MUN turun dari sebelumnya 76,51% menjadi 43,39%. Sedangkan MPTIS memiliki kepemilikan saham efektif di MUN sebesar 50,85% dan menjadi entitas pengendali.

MUN adalah pengelola empat ruang jalan tol dalam konglomerasi Grup Salim. Ruas tol itu meliputi Serpong – Pondok Aren, Kebon Jeruk – Penjaringan, Tol Makassar Seksi I, II and IV dan Tol Jakarta Cikampek Elevated II (Jalan Tol MBZ).

Sementara itu sepanjang tahun 2024, MUN mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp377 miliar, melonjak 244% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi MUN terhadap laba bersih META yang tercatat Rp331 miliar—naik 240,8% dibandingkan 2023—terlihat signifikan melalui pencatatan sebagai entitas asosiasi. MUN menyumbang Rp352 miliar dari total laba tersebut, terdiri atas Rp152 miliar dari bagian laba dan Rp201 miliar dari penyesuaian ekuitas.

Meskipun META tidak lagi mengonsolidasikan laporan keuangan MUN, sektor jalan tol tetap menjadi prioritas strategis Grup. Hal ini tercermin dari pendapatan MUN yang naik 13% menjadi Rp728 miliar dan laba usaha yang meningkat 9,3% menjadi Rp364 miliar. Kinerja ini didukung oleh pertumbuhan trafik dan penyesuaian tarif di ruas Tol Pondok Aren–Serpong dan Tol Makassar yang dikelola melalui PT Makassar Airport Network.

META tidak lagi mengonsolidasikan MUN sejak 2023, sebagaimana dicatat dalam laporan keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Pengalihan status ini terjadi akibat perubahan pengendalian, sehingga kepemilikan META atas MUN dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi, bukan anak perusahaan. Akibatnya, pendapatan dari sektor jalan tol yang sebelumnya mendominasi tidak lagi tercermin dalam pendapatan konsolidasi, yang anjlok 68% menjadi Rp293 miliar.

Kendati demikian, strategi ekspansi tetap dilanjutkan, termasuk akuisisi 35% saham di PT Jasamarga Transjawa Tol. Konsolidasi portofolio tol, pengembangan rest area, dan optimalisasi aset menjadi fokus utama META untuk 2025.

Direktur Utama META Ramdani Basri menyatakan keyakinannya terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan melalui sinergi antarsektor infrastruktur dan pendekatan berkelanjutan. “Dengan sinergi antar unit usaha dan semangat untuk terus berkontribusi bagi negeri, kami optimistis terhadap prospek jangka panjang Perusahaan,” katanya.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com