IPO Ace Oldfields (IDX: KUAS), Simak 10 Hal Penting untuk Calon Investor
Tempias.com, JAKARTA- Bursa Efek Indonesia bersiap kedatangan emiten anyar pada Oktober 2021 nanti. Saat ini PT Ace Oldfields Tbk (IDX: KUAS) tengah memulai debut di lantai bursa lewat initial public offering atau IPO.
Kedatangan calon emiten baru ini sekaligus menambah semarak pasar modal Tanah Air. Apalagi KUAS menjadi emiten pertama yang akan menggelar IPO pada Oktober nanti. Saat ini Bursa Efek Indonesia menyebutkan, hingga akhir 2021 masih ada lebih dari 20 perusahaan yang bersiap untuk IPO.
Direktur Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan 2021 merupakan tahun bersejarah bagi bursa efek karena banyaknya dana yang terhimpun dari publik. Menurut dia hingga akhir 2021 masih ada 26 perusahaan yang akan IPO dan dua di antaranya adalah anak perusahaan BUMN.
Nah untuk para calon investor yang tertarik berinvestasi di Ace Oldfields, berikut Tempias.com sajikan sejumlah data penting dari emiten KUAS yang bersumber dari prospektus perusahaan yang telah dipublikasikan.
Berikut 10 hal penting yang bisa jadi panduan dalam memutuskan pilihan investasi
1. Bidang Usaha KUAS
PT Ace Oldfields Tbk (IDX: KUAS) adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengecatan. Perusahaan yang berbasis di Jawa Barat Indonesia ini berdiri sejak 1996. Awalnya perseroan merupakan perusahaan hasil joint-venture antara PT Ace Panbrush Industry (API), dan Oldfields International Pty Ltd of Australia. Oldfields merupakan produsen perlengkapan pengecatan terbesar di Australia yang memiliki sejarah sejak tahun 1916.
Saat ini Ace Oldfields menjadi produsen peralatan pengecatan terdepan di Indonesia dengan jaringan penjualan yang luas. Selain di Tanah Air, KUAS juga memasok perlengkapan pengecatan untuk Australia, Selandia Baru, dan Eropa. Di pasar produk KUAS dikenal dengan brand AOF meliputi kuas cat, kuas khusus, roll, mini roll, peralatan pengecatan, dan baki cat dengan standar kualitas yang tinggi.
PT Ace Oldfields saat ini berkantor di alamat Jl. Raya Cileungsi Jonggol KM 22,5 RT.006 RW.002, Cileungsi, Bogor, 16820. Lokasi ini memudahkan proses distribusi barang ke seluruh Indonesia.
Kegiatan utama perseroan adalah industri barang dari kayu, rotan, gabus lainnya mencakup usaha pembuatan barang-barang dari kayu, rotan dan gabus. Barang-barang dari kayu misalnya- alat tenun, gantungan baju, chopstik, tusuk gigi, sempoa, penggaris dan papan tulis. Termasuk juga pembuatan alat-alat kerja dari kayu, seperti plesteran, palu, rumah serutan kayu, gagang pegangan perkakas, palet, papan cucian dan sejenisnya. Barang dari gabus misalnya gabus lembaran, sumbat, piringan, cincin, pelapis, pelampung- dan lainnya.
BACA JUGA: Realisasi Right Issue BRI (IDX: BBRI) Capai Rp 80,8 Triliun, Kapitalisasi Rp 531 Triliun
2. Pelaksanaan IPO KUAS
Dalam IPO ini, perusahaan akan melepas sebanyaknya 390 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 50. Jumlah ini setara dengan 30,17 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Saat ini KUAS menetapkan harga penawaran di Rp 195 – Rp 250. Dengan rencana ini, perusahaan menargetkan bisa meraup dana sebanyaknya Rp 97,5 miliar.
Selain menerbitkan saham, dalam IPO perusahaan juga akan menerbitkan sebanyaknya 130 juta waran seri I yang menyertai saham baru. Nilai ini setara dengan 14,4 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Penerapan waran akan menggunakan perbandingan 3:1. Dengan begitu setiap pemegang 3 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I. Nantinya setiap pemegang 1 Waran Seri I bisa membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan setelah 6 bulan sejak diterbitkan.
3 Pemegang Saham KUAS
Berdasarkan akta notaris yang dikeluarkan pada Juni 2021, pemegang saham utama PT Ace Oldfields adalah Grace Capital Investment LTD dengan kepemilikan 39.1 persen. Diikuti PT Anugerah Prima Investama sebanyak 21,28 persen, PT Bona Deka Java 13,4 persen, PT MDR Rukun Damai Mandiri 6,6 persen, PT Jatra Jasa Sena 6,6 persen. Selanjutnya ada PT Dinamika Nuansa Abadi dan PT Purnama Pradana Usaha dengan masing-masing kepemilikan di bawah 5 persen.
Setelah dilaksanakannya IPO selanjutnya masyarakat akan memiliki 30,17 persen saham sehingga kepemilikan Grace Capital menjadi 27,3 persen.
Adapun susunan komisaris dan direksi perusahaan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris KUAS
Komisaris Utama : Dannie Tjiandra
Komisaris : Janto Setiono
Komisaris Independen : Bambang Hendrajatin
Direksi KUAS
Direktur Utama : Josef Kandiawan
Direktur : Albert Kandiawan
Direktur : Irwin Allen Poernomo
4. Penggunaan Dana IPO
Dengan adanya dana publik yang berhasil diserap lewat IPO nanti, perusahaan berencana menggunakan sekitar 39,4 persen dana untuk pembelian sebagian tanah dan bangunan di Jl. Raya Cileungsi Jonggol KM 22,5 RT.006 RW. 002 Cileungsi, Bogor 16820 senilai Rp 28 miliar. Tujuan pembelian adalah untuk mengurangi biaya sewa Perseroan dan juga pengembangan Perseroan kedepannya. Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu paling lambat tiga bulan setelah dana IPO diterima.
Selanjutnya, sisa dana sekitar 60,6 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembelian bahan baku, beban operasional dan marketing. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran akan digunakan untuk modal kerja.
5. Keuangan Perusahaan
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, selama tiga tahun terakhir yaitu 2018, 2019 dan 2020 perusahaan mencatatkan pendapatan dengan nilai berkisar Rp 130 miliar rupiah. Untuk laba terjadi peningkatan pada 2020 sebesar Rp 5,6 miliar dari Rp 3,1 miliar pada 2019. Sedangkan berdasarkan laporan keuangan Mei 2021 perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba signifikan menjadi Rp 11,9 miliar.
Selanjutnya jumlah aset perusahaan pada Desember 2020 adalah Rp 206 miliar. Angka ini naik menjadi Rp210 miliar pada pembukuan Mei 2021. Sedangkan jumlah liabilitas pada Desember 2020 adalah Rp 155 miliar menjadi Rp 147,7 miliar pada Mei 2021.
BACA JUGA: Mitra Adiperkasa (IDX: MAPI) Gandeng Index Living Mall, Rebut Pasar IKEA (IDX: HERO)?
6. Prospek dan Risiko Usaha KUAS
Sebagai industri yang berkaitan dengan industri properti maka industri peralatan pengecatan yang dijalankan KUAS sangat bergantung pada perkembangan ekonomi makro. Selain itu, perkembangan sektor infrastruktur juga secara tidak langsung akan memberikan dampak positif melalui sektor properti. Meski begitu perusahaan optimistis kondisi pada 2021 menjadi lebih baik karena adanya sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti.
Dengan positifnya outlook industri infrastruktur dan properti di tahun 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2020, akan memberikan efek multiplier terhadap industri-industri lainnya yang terkait dengan sektor infrastruktur dan properti, termasuk untuk industri home appliance seperti keramik, cat, dan perlengkapan pendukung pengecatan lainnya.
Meski begitu perusahaan menyatakan risiko utama dalam usaha peralatan pengecatan yang dibidangi KUAS sangat bergantung pada bahan baku impor. Dalam menjalankan usahanya, sebagian bahan baku produk Perseroan masih harus impor dari beberapa negara seperti AS, China, dan Jepang. Bahan baku impor tersebut mencakup bahan baku pembuatan kuas cat yaitu tinplate dan filamen, serta bahan baku pembuatan kuas roll yaitu kain (fabric) dan bahan baku besi untuk gagang roll.
Menurut prospektus, beberapa bahan baku tersebut juga terdapat di Indonesia, namun bahan baku yang dijual di Indonesia juga diperoleh dari import dari negara-negara tersebut sehingga harga yang ditawarkan berada di atas harga yang biasa diperoleh KUAS. Untuk mendapatkan harga terbaik, Perseroan melakukan impor barang tersebut dari beberapa supplier. Pelaksanaan impor ini sangat tergantung pada regulasi pemerintah terkait dengan impor barang. Kebijakan ini bisa saja meningkatkan biaya produksi atau bahkan menghambat kegiatan produksi Perseroan sehingga mengurangi pendapatan Perseroan
Selain itu, KUAS menilai adanya persaingan usaha dengan perusahaan sejenis di dalam negeri dan risiko ketenagakerjaan bisa mempengaruhi kelangsungan usaha. Dalam proses ekspor impor, adanya perubahan kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing sehingga menyebabkan fluktuasi pendapatan.
7. Kebijakan dividen KUAS
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dilaksanakan, perusahaan berkomitmen mulai tahun buku 2021 dan seterusnya, manajemen bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyaknya 20 persen atas laba bersih perusahaan pada tahun berjalan. Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas KUAS berdasarkan pembukuan.
8. Jadwal IPO KUAS
Pelaksaan IPO Ace Oldfields atau KUAS dimulai dengan masa penawaran awal atau book building pada 22-27 September 2021. Selanjutnya perkiraan tanggal efektif pada 6 Oktober 2021 dan masa pemesanan saham IPO berlangsung pada 8 Oktober-14 Oktober 2021.
Perusahaan merencanakan masa penjatahan berlangsung pada 14 Oktober 2021 dan masa pencatatan saham perdana di lantai bursa pada 18 Oktober 2021. Sedangkan untuk waran seri I, masa awal perdagangan dimulai pada 18 Oktober 2021 dan akan berakhir masa perdagangannya pada 13 Oktober 2022 di pasar reguler dan negosiasi dan pada 17 Oktober 2021 di pasar tunai.
9. Penjamin Emisi
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau biasa dikenal sebagai underwriter dalam IPO KUAS adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. Nantinya penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan menjamin seluruh penawaran saham secara kesanggupan penuh terhadap pelaksanaan IPO KUAS.
10 Cara Ikut IPO KUAS
Bagi calon investor yang tertarik mengikuti IPO KUAS bisa ikut melakukan pemesanan pada masa penawaran perdana. Adapun tata cara pemesanan menggunakan sistem Penawaran Umum Elektronik atau e-IPO. Pemodal dapat menyampaikan minat pada masa book building atau pesanan pada masa Penawaran Umum.
Untuk bisa ikut e-IPO, perusahaan bisa melakukan pemesanan melalui:
- Secara langsung melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik atau e-IPO.
- Melalui perusahaan efek yang merupakan partisipan sistem di mana pemodal yang bersangkutan menjadi nasabahnya.
- Melalui Perusahaan Efek yang bukan merupakan partisipan Sistem dimana pemodal yang bersangkutan menjadi nasabahnya.
Well, demikian ya 10 hal penting terkait IPO Ace Oldfields atau KUAS yang telah disarikan tim Tempias.com. Semoga bisa membantu dalam menentukan pilihan investasi. (Ahmad Ridwan)