Dukung Penerapan ESG, FIFGROUP Beralih Gunakan Panel Surya
Tempias.com, JAKARTA – Sebagai wujud dukungan atas penerapan Environment, Social, and Governance (ESG) di Indonesia, PT Federal International Finance (FIFGROUP) beralih menggunakan panel surya sebagai perangkat pembangkit listrik di sejumlah cabang.
Human Capital, General Support, and Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati, mengatakan instalasi panel surya ini diharapkan dapat menjadi program keberlanjutan perusahaan.
Untuk 2022, anak perusahaan PT Astra International Tbk itu melakukan instalasi panel surya di tujuh cabang yaitu Cabang Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Bandung, Jakarta, Depok, dan Cabang Padang. Proses instalasi berlangsung selama April dan Mei.
Panel surya yang dipasang memiliki kapasitas masing-masing 10,8 kilowatt-peak (KWp). Untuk tahap pertama pada 2022 pemasangan dilakukan di Cabang Yogyakarta dan Semarang pada Senin, 11 April 2022. Sebelumnya FIFGROUP telah melakukan instalasi panel surya di Cabang Pamulang pada tanggal 31 Juli tahun 2019.
Panel surya yang dipasang di kedua cabang menggunakan sistem on-grid, yaitu rangkaian panel surya yang terhubung dengan jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kelebihan daya yang dihasilkan oleh panel surya pada sistem on-grid ini akan dikirim ke jaringan PLN yang selanjutnya menjadi daya surplus untuk bisa digunakan. Dengan demikian, penggunaan sistem tersebut dapat menghemat biaya listrik.
Sementara itu Marketing Director FIFGROUP, Antony Sastro Jopoetro mengatakan implementasi program panel surya merupakan hasil kolaborasi seluruh pihak yang terlibat.
“Melalui program instalasi panel surya ini, diharapkan dapat mendorong semangat kolaborasi yang sinergis guna mendukung ESG untuk pelestarian lingkungan,” kata Anton ketika peresmian panel Surya di Kantor Cabang FIFGROUP Yogyakarta.
Berdasarkan data Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), energi yang bisa diserap dari tenaga surya menduduki peringkat kesatu dengan nilai potensi sebesar 207,8 gigawatt-peak (GWp) dibanding EBT lainnya, seperti tenaga air sebesar 75 GW, tenaga angin sebesar 60 GW, tenaga bioenergi sebesar 32,6 GW, tenaga panas bumi sebesar 25,8 GW, dan tenaga minihidro sebesar 19,3 GW.
Saat ini, penggunaan tenaga surya sebagai sumber EBT baru berkontribusi sebanyak 153,5 MWP. Persentase tersebut sebesar 0,07% dari total potensi yang ada, yaitu sebesar 417,8 GWp. Pada tahun ini, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan hingga akhir tahun terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 450 MWp. (Ahmad Ridwan)
