BEI Pertanyakan Laporan Keuangan BUKA Soal Profil BTB hingga Timeline Akuisisi
Tempias.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencecar PT Bukalapak.com Tbk. (IDX: BUKA) soal perubahan nilai transaksi akuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi. Pertanyaannya itu dilayangkan pada Bukalapak dalam surat tertanggal 25 Maret 2022.
Dalam laporan keuangan triwulan III/2021, Bukalapak menyebutkan mengakuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Nilai transaksi dari aksi korporasi ini kemudian dinyatakan salah karena tidak sesuai fakta. Melalui keterbukaan informasi tanggal 23 Maret 2022, Bukalapak mengklarifikasi bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB sebesar US$ 1 juta, bukan US$ 1 miliar.
“Atas hal tersebut [perubahan nilai transaksi], mohon penjelasan apakah terdapat kesalahan pengungkapan dalam laporan keuangan interim Perseroan per 30 September 2021? Mohon penjelasan Perseroan terkait latar belakang terjadinya,” cecar BEI seperti dikutip dari dokumen tanggapan Bukalapak atas atas permintaan penjelasan BEI yang dipublikasikan, Selasa, 29 Maret 2022.
Mendapat cecaran pertanyaan dari BEI, Perdana A. Saputro, Sekretaris Perusahaan BUKA menyebutkan jual beli dilakukan pada 4 November 2021 antara Bina Unggul Kencana dengan Kolaborasi Kreasi Investa. Harga penjualan telah direvisi pada awal Januari 2022 menjadi US$ 1 juta.
Selanjutnya Perdana menjelaskan bahwa BUKA akan melakukan pengkinian atas laporan keuangan interim Perseroan per 30 September 2021 yang sebelumnya telah disampaikan kepada bursa. Pengkinian meliputi CALK No. 39 tentang Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan dan CALK No. 43 tentang Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Interim.
BUKA juga akan melakukan pengkinian untuk CALK No. 42 tentang Kejadian dan Perjanjian Penting sehubungan dengan pengungkapan tambahan atas peristiwa setelah tanggal pelaporan. Serta penambahan pengungkapan atas rincian kepemilikan saham Perusahaan pada CALK 22
Tak hanya menyoroti soal perbaikan laporan keuangan yang telah disampaikan, BEI juga mempertanyakan alasan di balik adanya addendum perjanjian jual beli saham Belajar Tumbuh Berbagi tanggal 11 Januari 2022 yang mengubah nilai transaksi secara signifikan dari USD 1 miliar menjadi USD 1 juta.
Menanggapi pertanyaan Bursa, Purnomo menjelaskan bahwa latar belakang penandatangan Addendum PPJB BTB tertanggal 11 Januari 2022 adalah untuk menyamakan informasi para pihak yang terlibat. Addendum itu berisi harga jual beli saham sesuai dengan intensi dan kesepakatan para pihak bahwa nilai jual beli saham adalah sebesar USD1 juta.
BACA JUGA: Bukalapak (IDX: BUKA) Akuisisi Startup Rp 14 Triliun, Kok Bisa?
Akuisisi Belajar Tumbuh Berbagi
Dalam dokumen 7 halaman yang disampaikan kepada Bursa, Bukalapak menjelaskan bahwa pengambilalihan saham Belajar Tumbuh Berbagi ditujukan untuk memperkuat ekosistem BUKA. BTB merupakan perusahaan penyedia jasa layanan edukasi dan komunitas berbasis digital yang dianggap sejalan dengan bisnis utama Bukalapak.
“Manfaat pengambilalihan BTB dilakukan untuk menambah sinergi perusahaan dan meningkatkan manfaat untuk Perseroan dan KKI serta memberikan pilihan tambahan layanan kepada pengguna yang dilakukan secara sinergi dan efisien,” jelas Saputro.
BTB merupakan perusahaan penyedia jasa penyediaan edukasi mengenai perdagangan online kepada pelanggan yang beralamat di Daan Mogot Jakarta Barat. Bidang usaha yang terdaftar adalah pendidikan swasta, pendidikan bimbingan belajar dan konseling swasta.
Adapun struktur manajemen Belajar Tumbuh Berbagi adalah direktur utama dijabat Gabriela Magdalena Wantah, dengan Masdha Bakti Sandipratama sebagai direktur dan komisaris adalah Victor Putra Lesmana. Sedangkan modal dasar adalah Rp 11,23 miliar.
BACA JUGA: Lock Up Saham Bukalapak (IDX: BUKA) Berakhir, Cek 5 Fakta Ini
Lalu kapan akuisisi Belajar Tumbuh Berbagi ini sebenarnya dilakukan?
Dalam penjelasan kepada Bursa, Bukalapak menjelaskan bahwa proses akuisisi platform belajar ini telah dimulai sejak September 2021. Pada 30 September telah dilakukan pengumuman akuisisi antara para penjual dan para pembeli.
Pada 1 Oktober 2021, rencana akuisisi pun diumumkan kepada karyawan Belajar Tumbuh Berbagi. Barulah kemudian pada 4 November 2021 perjanjian jual beli dibuat.
“Penandatanganan Akta Akuisisi yang ditandatangani oleh Para Pihak dihadapan Aulia Taufani SH. Notaris di Jakarta, pada tanggal 5 November 2021.”

Penjelasan terbaru mengenai timeline akuisisi Belajar Tumbuh Berbagi yang disampaikan kepada Bursa ini selaras dengan yang termuat dalam laporan keuangan Interim kuartal III yang telah disampaikan Bukalapak pada BEI tertanggal 30 November 2021.
Pada dokumen halaman 159 pada bagian CALK 39 tentang peristiwa setelah tanggal pelaporan disebutkan bahwa penandatanganan perjanjian jual beli saham dilakukan pada 4 November 2021. Sedangkan pada 5 November 2021 merupakan waktu keluarnya keputusan para pemegang saham BTB yang diaktakan melalui akta notaris Aulia Tiffani.
Masih berdasarkan laporan keuangan ini, persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM atas akuisisi Belajar Tumbuh Berbagi baru diperoleh pada 22 November 2021 melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHUAH.01.03-0475880.
(Ira Guslina)
