Laba Gudang Garam (IDX: GGRM) Melonjak 243,9 Persen jadi Rp 3,28 Triliun
Tempias.com, JAKARTA — Emiten pendatang baru dalam daftar saham blue chips LQ45, PT Gudang Garam Tbk. (IDX: GGRM) mengumumkan perolehan laba Rp 3,28 triliun sepanjang semester I/2023.
Capaian laba GGRM dalam paruh tahun ini melonjak 243,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 956,14 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, Senin, 31 Juli 2023 sejatinya pendapatan usaha GGRM mengalami penurunan menjadi Rp 55,85 triliun. Susut dari capaian tahun sebelumnya yang menembus Rp 61,67 triliun.
Meskipun demikian, Gudang Garam berhasil menekan biaya pokok penjualan dari Rp 56,53 triliun menjadi Rp 47,91 triliun.
Kondisi ini membuat laba bruto perusahaan melonjak menjadi Rp 7,93 triliun berbanding Rp 5,13 triliun.
Gudang Garam juga memangkas beban usaha dari Rp 3,88 triliun menjadi Rp 3,57 triliun.
Capaian ini membuat laba per saham menjadi Rp 1.709 berbanding Rp 497 pada periode sebelumnya.
BACA JUGA: Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Agustus 2023 s.d Januari 2024, Tak Ada BRMS atau BUMI
Kenaikan laba tidak beriringan dengan aset Gudang Garam. Tercatat pos total kekayaan ini mengalami penurunan menjadi Rp 84,85 triliun berbanding Rp 88,56 triliun.
Penurunan aset GGRM disebabkan berkurangnya persediaan dari Rp 47,63 triliun menjadi Rp 41,73 triliun.
Perusahaan yang dikendalikan oleh crazy rich Susilo Wonowidjojo ini juga tercatat mengalami kenaikan pinjaman bank jangka pendek menjadi Rp 11,58 triliun berbanding Rp 10,04 triliun.
Meski demikian liabilitas perusahaan secara keseluruhan mengalami penurunan dari Rp 29,12 triliun menjadi Rp 24,18 triliun. Penurunan liabilitas ini utamanya disebabkan penurunan utang cukai, PPN, dan pajak rokok dari Rp 16,26 triliun menjadi Rp 7,51 triliun.
BACA JUGA: Vale (IDX: INCO) Umumkan Laba Naik jadi US$ 168,51 Juta, Komitmen Jaga Arus Kas
Saham Gudang Garam (IDX: GGRM) Masuk LQ45 per 1 Agustus 2023
Sementara itu, dari lantai Bursa Efek Indonesia harga saham Gudang Garam menutup pekan lalu pada level Rp 28.100 triliun atau melemah 0,089 persen. Level harga ini melonjak tajam jika diukur dari level terendah harga saham GGRM pada Januari lalu di level Rp 16.500 per lembar.
Gudang Garam juga baru dinobatkan sebagai saham elit di Bursa Efek Indonesia dengan menjadi anggota indeks LQ45 untuk periode 1 Agustus 2023 hingga Januari 2024.
LQ45 adalah indeks yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dengan penilaian yang mencakup proyeksi kinerja hingga likuiditas di pasar saham. Indeks ini juga sering disebut dengan saham blue chips.
Mengutip data BEI, selain GGRM maka per besok LQ45 juga kedatangan anggota baru yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (IDX: MAPI).
Dua emiten baru ini menggeser PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (IDX: JPFA) dan PT Timah Tbk (IDX: TINS).
Putra, O. Permana