Jual Saham PANI ke Agung Sedayu Group, Ini Alasan Pendiri
Pemegang saham terbesar PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI), Hendra Hasan Kustardjo mengungkap alasan penjualan kepemilikannya kepada Agung Sedayu Group.
Hasan saat ini memiliki 26,83 persen saham PANI. Jumlah ini merupakan yang terbesar. Sebelum IPO pada 2008, kepemilikannya bahkan mencapai 42,31 persen.
“Tujuan transaksi realisasi capital gain,” kata Direktur Utama PANI, Prilli Soetantyo mewakili Hasan, Jumat, 8 Oktober 2021.
BACA JUGA: Agung Sedayu Caplok Saham Pratama Abadi (IDX: PANI), Untuk Apa?
Disebutkan, Hasan menjual sahamnya kepada Agung Sedayu Group melalui dua kali transaksi. Aksi penjualan saham PANI ini dilakukan dalam 2 kali transaksi yakni pada 8 Oktober 2021 lalu dengan harga pelaksanaan Rp 165.
Sementara itu, entitas Agung Sedayu yang mencaplok saham PANI adalah PT Multi Artha Pratama. Bukan hanya saham Hasan, pengembang kawasan Pantai Indah Kapuk itu total jendeal mengakuisisi 80 persen saham di PANI.
“Tujuan pengambilalihan perseroan (IDX: PANI) adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis perseroan,” ulas Manajemen Multi Artha Pratama dalam pengumumannya, Jumat, 8 Oktober 2021.
BACA JUGA: Grup Salim Borong 25,8 Juta Saham Bank Milik CT (IDX: MEGA), Bersiap Window Dressing?
PT Multi Artha Pratama adalah perusahaan yang dikuasai oleh Agung Sedayu (50 persen) dan Tunas Mekar Jaya (50 persen).
Belly Djaliel, Direktur MAP menyebutkan dengan selesainya pengambilalihan tersebut, maka pihaknya memiliki 328 juta saham PANI. Jumlah itu itu setara dengan 80 persen.
MAP memborong 328 juta saham PANI dengan harga Rp 165 per lembar. Dengan nilai akuisisi ini maka MAP yang menempatkan Mantan Menteri Kelautan Freddy Numberi sebagai Komisaris Utama membayar Rp 54,12 miliar untuk kepemilikan ini.
PANI adalah perusahaan dengan bidang usaha pembuatan kaleng untuk ikan kemasan. Perusahaan juga menjalankan anak usaha yang memproduksi seafood. Lainnya bisnis perusahaan mencakup kamar pendingin (cool storage), industri pengepakan (packing), serta industri processing seafood dan prozen seafood. PANI juga memiliki izin ekspor impor.
SAHAM PANI ARA
Pemegang saham PANI sendiri berdasarkan keterbukaan terbaru di IDX terdiri dari Fredyanto Oetomo (24,39 persen), Hendra Hasan Kustardjo (26,82 persen), Prilli Budi Pasravita Soetantyo (12,2 persen). Sedangkan masyarakat 36,59 persen. Artinya, Agung Sedayu mencaplok sebagian saham publik atas akuisisi ini.
Dalam penutupan perdagangan hari ini, Jumat, 8 Oktober 2021, harga saham PANI langsung menyentuh auto rejection atas (ARA) secara harian atau melonjak maksimal di 25 persen. Harga saham PANI ditutup pada level Rp 390. Jika diukur sepanjang tahun berjalan, harga saham PANI ini telah menguat 236 persen dari posisi awal tahun.

Pingback: Blak-Blakan Agung Sedayu & Rencana Besar untuk PANI – The Econopost